Minggu Trinitas Relasi Trinitas Allah sebagai Bapa-Anak-Roh Kudus merupakan suatu jalinan kasih. Bapa sebagai subyek yang mengasihi, dan Anak sebagai obyek yang dikasihi. Namun pada sisi lain Anak sebagai subyek yang mengasihi, dan Bapa sebagai yang dikasihi. Dalam diri Allah sejak kekal telah terdapat gerak hidup cinta-kasih (Yoh. 17:24). Allah telah mengasihi Kristus sebelum dunia dijadikan. Kehadiran Roh Kudus secara ... Read More »
Renungan
Peran Roh Kudus di Tengah Umat (Bil. 11:24-30; Mzm. 104:24-35; 1Kor. 12:3-13; Yoh. 20:19-23)
Kisah pencurahan Roh Kudus di Yohanes 20:22 adalah: “Ia mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus.” Dalam narasi ini Roh Kudus dicurahkan sebelum Yesus naik ke sorga, sebab para murid dihembusi oleh Yesus yang bangkit. Apakah dalam peristiwa Pentakosta (Kis. 2:1-4), yaitu sepuluh hari setelah Kenaikan Yesus merupakan pengulangan dari kisah Yohanes 20:22? Kalau kita memerhatikan Yohanes 20:23, yaitu: “Jikalau ... Read More »
Pengampunan itu Memulihkan (Yosua 5:9-12; Mazmur 32; 2 Korintus 5:16-21; Lukas 15:11-32)
Minggu Prapaskah IV Salah satu beban yang paling berat dalam kehidupan ini adalah ketidakmampuan untuk mengampuni. Karena itu kita sering membiarkan diri digerogoti oleh kemarahan, kebencian, dan dendam. Padahal kemarahan, kebencian, dan dendam yang kita tujukan kepada seseorang sebenarnya sedang kita tujukan kepada diri sendiri. Paradoksnya kita lebih intensif dilukai oleh kemarahan, kebencian, dan dendam tersebut. Karena itu seseorang yang ... Read More »
Pencarian akan Tuhan Mendatangkan Pertobatan (Yesaya 55:1-9, Mazmur 63:2-9, 1 Korintus 10:1-13, Lukas 13:1-9)
Minggu Prapaskah III Saat kita mendengar firman Tuhan tentang seruan pertobatan, apa yang kita pikirkan? Yang lazim kita cenderung memaknai seruan pertobatan tersebut ditujukan kepada para penjahat, dan para pelaku kriminal. Atau seruan pertobatan tersebut kita tujukan kepada sesama yang dianggap berperilaku buruk dan tidak menyenangkan hati. Tetapi kita jarang mau mengenakan seruan pertobatan tersebut untuk diri kita sendiri. Salah ... Read More »
Menyangkal diri, Memikul Salib, dan Mengikut Kristus (Matius 16:21-28)
Keselamatan di dalam Kristus adalah berita Injil bagi setiap orang. Namun pernyataan teologis tersebut belum selesai. Sebab keselamatan di dalam Kristus tidaklah pasif namun harus dijalani dengan spiritualitas Kerajaan Allah. Keselamatan sebagai sola-gratia tidak dimaksudkan meniadakan respons umat untuk berjuang mengalahkan egoisme, kerelaan menanggung derita dan mentaati hukum Kristus. Di dalam Kristus, Allah telah menganugerahkan keselamatan. Karena itu umat dipanggil ... Read More »
Saat Allah Mengoyakkan Langit (Yes. 64:1-9; Mzm. 80:2-8, 18-20; 1Kor. 1:3-9; Mark. 13:24-37)
Saat ini kita memasuki Minggu Adven I. Menurut kalender gerejawi, Minggu Adven I merupakan awal Tahun Liturgi. Karena itu di Minggu Adven I bukanlah persiapan hari Natal. Persiapan hari raya Natal baru terjadi di Minggu Adven IV. Fokus Minggu Adven I sebagai awal Tahun Liturgi adalah mengajak dan mempersiapkan setiap umat untuk menyongsong hari kedatangan Tuhan Yesus kembali sebagai Raja ... Read More »
Tuhan Menyediakan (Kej. 22:1-14; Mzm. 13; Rm. 6:12-23; Mat. 10:40-42)
Abraham disebut sebagai “bapa umat beriman” oleh ketiga agama monotheis, yaitu: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Sikap iman Abraham terlihat dalam peristiwa ketaatannya kepada Allah untuk mempersembahkan anaknya di atas Gunung Moria. Di Kejadian 22:2 menyebut nama anak Abraham yang dikorbankan adalah Ishak. Kisah Abraham yang mempersembahkan anaknya dikisahkan pula di Quran, yaitu: Surah 37 (Ash-Syafaat):101-113. Namun teks Surah 37:101-113 sebenarnya ... Read More »
Abraham, Sahabat Allah (Kejadian 22: 1-19, 2 Tawarikh 20:7)
Persahabatan adalah relasi yang akrab, terbuka, saling mempercayai dan menguatkan. Kita tidak dapat membayangkan kehidupan tanpa seorang sahabat. Kehidupan menjadi dingin, kehilangan makna, dan rawan konflik. Dalam Alkitab mempersaksikan bahwa Allah berkenan menjadi sahabat. Surat Yakobus menyatakan: karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah” (Yak. 2:23). Melalui kehidupan Abraham kita belajar bagaimana Allah menjadikan Abraham sebagai sahabat-Nya, walau Abraham beberapa kali ... Read More »
Kasih yang Murni Tak Akan Menyerah Kalah (Kejadian 29:15-28)
Rahel memiliki keistimewaan, yaitu: “elok sikapnya dan cantik parasnya” (Kej. 29:17). Mungkin salah satu alasan Yakub jatuh cinta kepada Rahel. Untuk itu Yakub bersedia bekerja selama 7 tahun mendapatkan Rahel. Namun setelah 7 tahun bekerja ternyata Laban mengawinkan Yakub dengan Lea, kakak Rahel. Protes Yakub ditanggapi oleh Laban dengan mengajukan syarat bahwa Yakub dapat menikah dengan Rahel asal dia mau ... Read More »
Aku dan Seisi Rumahku akan melayani Tuhan (Yosua 24:11-15)
Iman adalah respons personal seseorang kepada Allah, sehingga secara pribadi seseorang berjumpa dengan Sang Khalik yang menyatakan diri-Nya sebagai Bapa-Anak-Roh Kudus. Namun di dalam Alkitab respons iman secara personal senantiasa dikaitkan dengan seisi anggota keluarga. Abram menjawab panggilan Tuhan dengan membawa anggota keluarganya, yaitu Sarai dan Lot (Kej. 12:5). Musa menerima panggilan dan utusan Tuhan dengan membawa istri dan anak-anaknya ... Read More »