Latest Article

Sistematika

Ajaran Sekte Eastern Lightning (The Almighty God of Church)

(Tinjauan Kritis Teologis) AbstrakSekte Quánnéng Shén Jiàohuì (pinyin: Dōngfāng Shǎndiàn) atau Eastern Lightning (The Almighty God of Church) yang dimulai pada 1991 dan didirikan oleh Yang Xiangbin dan Zhao Weishan pada prinsipnya menganut ajaran Sabellius, sehingga menolak Trinitarianisme (Allah yang esa dalam Bapa-Anak-Roh Kudus). Ajaran ini menganut “monoteistik nominal ” dari Sabellius yang menempatkan sosok Yang Xiangbin sebagai inkarnasi dari ... Read More »

Roh Kudus (dalam Perikhoresis dan Parakletos)

Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah (1Kor. 2:10). Abstrak:Allah yang esa (ekhad) menyatakan diri-Nya secara perikhoresis dalam Bapa-Anak-Roh Kudus. Karena itu Roh Kudus (ruakh hakodesh) adalah diri Allah yang esa bersama YHWH dan Dabar Adonai (Firman Tuhan). YHWH adalah Sang Bapa, dan Dabar Adonai adalah Yesus ... Read More »

Trinitas Perikhoresis

Ajaran Allah yang Trinitaris telah dirumuskan dalam konsili gerejawi di Nicea (325 M) dan Konstantinopel (381 M). Keputusan gerejawi tersebut tercermin dalam Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, dan Athanasius. Gema dan pengaruh konsili Nicea-Chalcedon tersebut menguat kembali pada permulaan abad XX. Pada permulaan abad XX muncul kembali kebangunan doktrin Trinitas, dan antusiasme penyelidikan teologi khususnya dalam relasi di antara agama-agama (Karkkainen 2013, ... Read More »

Manusia dalam Perspektif Iman Kristen

Pengantar Berita inti dari Alkitab adalah karya keselamatan Allah dalam sejarah dan kehidupan umat manusia. Untuk melaksanakan karya keselamatan-Nya, Allah menyatakan diri-Nya. Ia menyingkapkan diri-Nya sehingga dapat dikenali oleh manusia. Allah memakai bahasa, budaya, adat-istiadat dan pola pemikiran manusia pada zaman itu agar Ia dapat dikenali. Semua cara yang dipakai Allah adalah  karya keselamatan-Nya dapat terwujud dan direspons manusia. Karena ... Read More »

Peran Gereja di tengah Masyarakat

Pengantar Makna hakikat “gereja” bukan untuk menunjuk kepada gedung atau bangunan fisiknya. Kata “gereja” menunjuk kepada umat yang telah ditebus oleh Allah dalam karya penebusan Kristus di atas kayu salib dan yang bangkit dari kematian. Gereja adalah persekutuan umat percaya kepada Kristus dan yang berada dalam konteks masyarkat, negara dan bangsa. Gereja-gereja di Indonesia adalah persekutuan-persekutuan umat percaya dalam iman ... Read More »

Why Believe the Bible (2Tim. 3:16-17; 2 Petr. 1:16-21)

Alkitab adalah Firman Allah. Namun keberadaan Alkitab sebagai Firman Tuhan tidak terlepas dari Firman yang Hidup yaitu Yesus Kristus, dan Firman yang diberitakan yaitu Khotbah dalam Kebaktian. Dengan demikian iman Kristen memiliki tiga dimensi dari Firman Tuhan yang saling terkait secara utuh, yaitu: Kristus (Firman Hidup), Alkitab (Firman yang Tertulis), dan Khotbah (Firman yang Diberitakan). Otoritas dan kebenaran Alkitab bersumber ... Read More »

Teologi Pengharapan

Pengharapan Iman yang Transformatif   Tiga pilar spiritualitas iman Kristen dinyatakan oleh Rasul Paulus, yaitu: iman, pengharapan dan kasih (1Kor. 13:13). Di antara ketiga pilar tersebut yang sering dibahas adalah iman dan kasih, namun jarang umat memberi perhatian akan dimensi pengharapan. Pembahasan tentang pengharapan umumnya dilakukan secara khusus bila kita berbicara tentang penghiburan saat mengalami kegagalan, kedukaan, dan akhir zaman ... Read More »

Makna Sensura-Morum dalam Persiapan Sakramen Perjamuan Kudus

Dalam tulisannya yang berjudul Censura Morum, Prof. Decker seorang guru besar di The Protestant Reformed Seminary mengutip bagian dari Tata Gereja pasal 81 dari Gereja-gereja Prostestan, yaitu: “Pelayan firman, para penatua, dan diaken sebelum merayakan Perjamuan Tuhan melakukan sensura-morum di antara mereka, dan dengan roh persaudaraan menegur satu sama lain yang berkenaan dengan tugas panggilan mereka” (http://standardbearer.rfpa.org/articles/elders-and-censura-morum). Pengajaran dalam Tata ... Read More »

Pengantar Trinitas

Istilah “trinitas” berasal dari kata bahasa Latin yang secara harafiah berarti: ketiga hal yang terjadi secara serentak (the property at occuring three at once), atau secara sederhana berarti: “tiga adalah satu.” Istilah ini dikemukakan pertama kali oleh Tertullianus sekitar tahun 200, yang dipakai untuk menunjuk kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus. Istilah “trinitas” dari bahasa Yunani dipergunakan kata “trias.” Bahasa ... Read More »

Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Masa Kini

Konteks Kehidupan Masa Kini Konteks permasalahan kehidupan umat pada masa kini sangat sulit dirumuskan dalam tulisan yang singkat ini karena memiliki persoalan yang begitu kompleks. Karena itu penulis hanya membatasi satu saja, yaitu berkembangnya ateisme. Kamus Merriam-webster mendefinisikan dengan: “disbelief in the existence of deity, the doctrine that there is no deity” (http://www.merriam-webster.com/dictionary/atheism). Definisi ini memahami ateisme secara ideologis. Ateisme ... Read More »