Latest Article
<strong>Ajaran Sekte <em>Eastern Lightning</em> (The Almighty God of Church)</strong>

Ajaran Sekte Eastern Lightning (The Almighty God of Church)

(Tinjauan Kritis Teologis)

Abstrak
Sekte Quánnéng Shén Jiàohuì (pinyin: Dōngfāng Shǎndiàn) atau Eastern Lightning (The Almighty God of Church) yang dimulai pada 1991 dan didirikan oleh Yang Xiangbin dan Zhao Weishan pada prinsipnya menganut ajaran Sabellius, sehingga menolak Trinitarianisme (Allah yang esa dalam Bapa-Anak-Roh Kudus). Ajaran ini menganut “monoteistik nominal ” dari Sabellius yang menempatkan sosok Yang Xiangbin sebagai inkarnasi dari Yesus Kristus. Dalam diri seorang wanita bernama Yang Xiangbin, Kristus telah datang yang kedua kali dan mewujudkan tahap “Zaman Kerajaan.” Kristus dalam diri Yang Xiangbin adalah “Tuhan Yang Mahakuasa” (the Almighty God). Dengan demikian dalam diri Yang Xiangbin, Allah Yang Mahakuasa kini menyempurnakan pekerjaan penebusan Kristus dan membawa manusia ke dalam zaman pembaruan dan kebenaran. Studi ini meneliti sejauh mana argumentasi dan pengajaran mereka dapat dipertanggungjawabkan.

Kata kunci: Zaman Kerajaan, kedatangan Kristus kedua, Tuhan Yang Mahakuasa, Unitarianisme-modalisti

1. Pengantar

Gereja Tuhan Yang Mahakuasa atau “Petir dari Timur” berdiri pada tahun 1991. Pendirinya bernama Zhao Weishan, dan seorang wanita, yang namanya tidak pernah disebutkan dalam literatur komunitas tersebut. Perempuan tersebut bernama Yang Xiangbin yang lahir 1973. Komunitas yang bernama Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dimulai dari gereja-gereja rumah di Tiongkok.

Tokoh utama seorang perempuan bernama Yang Xiangbin, didampingi oleh laki-laki yang menjadi suaminya bernama Zhao Weishan yang lahir pada 12 Desember 1951. Zhao Weishan sebenarnya adalah seorang mantan guru fisika dan rekam jejaknya sebagai anggota dalam berbagai gerakan Kristen. Pada tahun 1986, Zhao Weishan menjadi anggota dari gereja rumah Kristen, dan pada tahun 1987 ia dibaptis sebagai anggota jemaat “The Shouters.” Komunitas “the Shouters” sangat menghormati pemimpin mereka bernama Witness Lee yang dipanggil sebagai “Lord Changshou.” Akhirnya  Zhao Weishan naik ke posisi kepemimpinan dalam komunitas tersebut.

Pada tahun 1989, para Shouter diberi julukan “xie jiao” yang secara resmi dilarang oleh pemerintah China. Pada tahun 1991 Zhao Weishan bertemu Yang Xiangbin. Dengan cepat mereka berhasil menjadi pemimpin utama bahkan diakui sebagai orang “Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus.” Pada tahun 1992, wahyu yang disebarkan oleh Zhao Weishan menyatakan bahwa Yang Xiangbin lebih dari sekedar suara kenabian. Lebih tepat Yang Xiangbin merupakan inkarnasi dari Yesus Kristus yang kedua kali di bumi dengan nama “Tuhan Yang Mahakuasa.” Sejak itu, Yang Xiangbin disebut sebagai “Tuhan Yang Mahakuasa.” Media Tiongkok menyebut Yang Xiangbin dengan olok-olokan sebagai “Kristus perempuan” sebab ia mengklaim dirinya sebagai inkarnasi Yesus yang datang kedua kali.

Pada tanggal 6 September 2000, Zhao Weishan dan Yang  Xiangbin pindah ke Amerika Serikat. Mereka diberi suaka politik pada tahun berikutnya. Sejak itu mereka tinggal dan memimpin komunitas Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dari New York. Peran Zhao Weishan sebagai pendiri sekte The Almighty of God dan berperan sebagai “Imam Besar,” sedangkan Yang Xiangbin berperan sebagai tokoh yang memerankan Yesus Kristus. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa juga mengklaim diri mereka sebagai “Petir atau kilat dari Timur.” Makna “petir” dimaknai oleh sekte ini untuk menunjuk terang yang besar, yang berarti firman Tuhan. Dengan firman tersebut Tuhan menghakimi dan menghukum manusia di akhir zaman. Ungkapan “keluar dari timur” ditafsikan kebenaran datang dari Tiongkok, dan “bersinar ke barat.” Artinya kebenaran dari Tiongkok itu akan menyebar sampai ke dunia Barat. Apabila Injil dapat disebarkan ke Barat, maka semua orang akan dapat menerima keselamatan Tuhan di akhir zaman. Seperti sambaran petir, firman Tuhan memberi manusia terang dan harapan. Semua orang yang menerima kilat dari Timur akan mengetahui kebenaran Allah yang sempurna.

2. Ajaran

Ajaran sekte dari gereja Tuhan Mahakuasa secara garis besar meliputi: 1). Tiga era keselamatan Allah, 2). Gereja Tuhan Mahakuasa didirikan oleh Allah sendiri (dan bukan oleh manusia), 3). Kedatangan Yesus yang kedua sudah digenapi dalam diri Yang Xiangbin dan Zhao Weishan, 4). kini manusia memasuki Zaman Kerajaan dengan kebenaran yang sempurna, 5). Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sebagai penyempurna karya penebusan Kristus, 6). Unitarianianisme Sabellius (monotheisme modalistik), 7). Firman Kebenaran di samping Alkitab, 8). Inkarnasi Yesus dalam sosok perempuan, j). Kemanusiaan (Tubuh) Yesus yang semu.

1.Tiga Era Keselamatan Allah
 Ajaran sekte Quánnéng Shén Jiàohuì (The Almighty God) pada hakikatnya didasarkan pada nubuatan Matius 24:27 yang mana Tuhan Yesus berkata: “Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” Kilat atau petir yang memancar dari sebelah Timur dipahami sebagai Tiongkok, sehingga Kristus telah datang kedua kali di Tiongkok dalam diri seorang perempuan bernama Yang Xiangbin. Dalam diri Yang Xiangbin nubuatan kedatangan Tuhan Yesus kedua telah tergenapi. Kedatangan Kristus yang kedua tersebut, Yang Xiangbin memberi gelar  kepada dirinya sebagai “Tuhan Yang Mahakuasa.”            
Sekte The Almighty God atau Eastern Lightning memahami bahwa pekerjaan Tuhan selalu baru dan terus berkembang. Karena itu sekte The Almighty God membagi pekerjaan Tuhan dalam tiga tahap, yaitu: 1). Zaman Hukum Allah, 2). Zaman Anugerah, 3). Zaman Kerajaan. Makna Zaman Hukum Allah dinyatakan melalui Jehovah (YHWH) yang memberikan Hukum Taurat dan firman yang diberitakan oleh para nabi Perjanjian Lama. Sedangkan makna Zaman Anugerah terjadi di dalam inkarnasi dan penebusan Kristus dari Nazaret di atas kayu salib. Kemudian di tahap terakhir umat manusia sekarang mengalami Zaman Kerajaan yang dimulai dari Tiongkok, yaitu Sang Firman (Yesus Kristus) yang telah kembali berinkarnasi yang kedua kali menjadi daging dalam diri Yang Xiangbin. Selama Zaman Hukum Taurat, Allah Jehovah mengeluarkan hukum dan membimbing kehidupan umat manusia agar mereka menyembah kepada-Nya. Pada zaman Hukum Taurat umat Israel dipanggil untuk menjadi umat pilihan Allah. Namun hukum Taurat tersebut tidak berhasil mengubah kerusakan umat manusia. Dosa dan kejahatan manusia semakin mendalam. Mereka  melanggar hukum-hukum Allah dan berdosa kepada Jehovah. Akhirnya mereka dihukum dan dimurkai karena pelanggaran mereka. Sebagai jawaban atas kebutuhan umat manusia, selama Zaman Kasih Karunia Allah mengambil wujud seorang manusia dan menjadi Tuhan Yesus. Dia dipakukan di kayu salib demi umat manusia, dan menebus manusia dari dosa. Tujuan penebusan Kristus aalah memungkinkan orang untuk datang ke hadapan Tuhan mengaku dosa, diampuni atas dosa-dosa mereka, dan hidup di bawah kekayaan anugerah Tuhan. Tetapi karena sifat berdosa manusia maka mereka masih sering berbuat dosa dan menentang Tuhan. Di Zaman Kerajaan Tuhan sekali lagi menjadi manusia. Di zaman Kerajaan ini Tuhan Yesus yang berinkarnasi kembali menggunakan nama “Tuhan Yang Mahakuasa.” Misi inkarnasi Yesus yang kedua adalah untuk melakukan penghakiman mulai dari rumah Tuhan. Dengan inkarnasi Tuhan Yesus yang kedua ini Ia membersihkan rumah Tuhan dari segala kefasikan. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa (Eastern Lightning) memahami pekerjaan Tuhan selalu baru dan terus berkembang. Misalnya, di Zaman Hukum Tuhan bekerja melalui Roh dan mewahyukan hukum-hukum Allah yang akan membimbing kehidupan manusia di bumi. Kemudian, di Zaman Kasih Karunia, Tuhan berinkarnasi dan menampakkan diri sebagai Anak Manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya membuat mukjizat, yaitu: menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, melakukan banyak mukjizat dan menyerukan pertobatan (Mat. 4:17). Tetapi manusia pada waktu itu menolak pekerjaan Tuhan dan mengeraskan hati sehingga mereka menyalibkan Kristus.  
2.Gereja yang Didirikan oleh Allah sendiri
 Gereja Tuhan Yang Mahakuasa (Eastern Lightning) menyatakan bahwa mereka adalah hasil dari penampakan dan karya keselamatan dari Tuhan Yang Mahakuasa (The Almighty God). Berdirinya “gereja Tuhan Yang Mahakuasa” bukanlah karya manusia. Setidaknya beberapa juta orang di daratan Cina telah menerima dan sekarang mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Setiap orang Kristen di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sepenuhnya mengimani bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang telah datang kembali. Kebenaran yang diajarkan oleh Gereja Tuhan Mahakuasa adalah jalan hidup kekal yang dibawa Tuhan selama hari-hari terakhir. Tuhan Yesus telah berinkarnasi pada hari-hari terakhir untuk melakukan pekerjaan-Nya yang menentukan dan final. Tuhan Yesus dahulu secara pribadi memilih dan menunjuk dua belas rasul. Namun dalam perkembangannya orang-orang yang digunakan oleh Tuhan ini hanya bekerja sama dalam pekerjaan Tuhan. Para murid Yesus tersebut tidak mampu bekerja menggantikan Tuhan. Gereja-gereja yang sekarang tersebar di seluruh dunia tidak didirikan oleh mereka. Dalam konteks ini gereja-gereja di Zaman Kasih Karunia tidak didirikan oleh Petrus, Paulus, dan para rasul lainnya. Sebaliknya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman tidak didirikan oleh manusia, tetapi didirikan oleh Tuhan. Pembeda dengan keberadaan gereja-gereja pada umumnya dengan gereja Tuhan Yang Mahakuasa (The Almighty God of Church) adalah gereja Tuhan Mahakuasa didirikan langsung oleh Tuhan. Karena itu Gereja Tuhan Yang Mahakuasa digembalakan langsung oleh Allah sendiri. Sebaliknya orang-orang di luar gereja Tuhan Mahakuasa digunakan oleh Tuhan hanya menyiram, menyediakan, dan membimbing gereja-gereja. Kebanyakan anggota jemaat di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah orang-orang yang berasal dari agama Kristen, Katolik, dan denominasi gereja lain yang telah percaya kepada Tuhan Yesus selama bertahun-tahun. Mereka semua memahami Alkitab, dan setelah mereka menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman, mereka mengalami pertobatan. Dengan pertobatan itu mereka dapat bersaksi dalam berbagai denominasi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Melalui hidup Yang Xiangbin, Tuhan Yang Mahakuasa hadir dan berkarya. Dia telah mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman. Manusia kini semakin menyadari bahwa firman Tuhan Yang Maha Kuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan Allah sendiri. Apalagi pada zaman sekarang, firman Tuhan Yang Mahakuasa dapat diberitakan secara online dan dilihat seluruh dunia. Umat manusia dari seluruh penjuru dapat membaca dan mendengar suara Tuhan Yang Mahakuasa melalui video dan media sosial. Karena itu umat manusia yang percaya akan semakin mampu bersaksi tentang pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Menurut gereja Tuhan Yang Mahakuasa kini umat manusia semakin berbondong-bondong akan mencari, menyelidiki dan kemudian menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman ini. Peristiwa ini merupakan penggenapan nubuat dalam Alkitab bahwa “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana (Yes. 2: 2).  
3.Kedatangan Kristus yang kedua sudah tergenapi
 Nubuatan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali pada dasarnya telah digenapi. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua bagaikan petir (kilat). Gereja Tuhan Yang Mahakuasa seperti petir yang datang dari Timur.  Munculnya “Petir Timur” telah mengguncang seluruh dunia. Hati dan pikiran manusia kini dibuka sehingga mereka mencari dan menyelidiki firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Yesus Kristus yang telah datang kedua kali menjadi manusia dalam diri Yang Xiangbin. Dia menyingkapkan misteri dari semua pekerjaan Tuhan sejak penciptaan dunia. Dia juga telah menganugerahkan kepada setiap orang kebenaran untuk membersihkan dan menyelamatkan mereka dari kerusakan dosa. Karena itu setiap orang yang mau menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman harus memahami kebenaran sejati dari firman yang diwahyukan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Orang-orang pada masa kini telah melihat dengan jelas bahwa Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan kebenaran di akhir zaman. Yang Xiangbin adalah benar-benar adalah Tuhan Yesus yang telah datang kembali. Melalui wujud Yesus Kristus dalam diri Yang Xiangbin, setiap orang yang percaya akan memperoleh pengetahuan yang jelas tentang sifat dan kuasa dosa yang telah merusak hidup mereka. Manusia akan menemukan akar penyebab dosa-dosa mereka. Dengan cara yang demikian setiap orang akan menemukan jalan untuk memperbaiki watak jahat dan kesalahan mereka sehingga hati mereka akan menjadi murni. Dengan mengalami proses penghakiman, siksaan, pencobaan dan pemurnian firman Tuhan, maka karakter setiap orang akan terus diperbarui. Jadi dengan mendengarkan dan belajar dari ajaran Tuhan Yang Mahakuasa, manusia akan mengalami pengharapan keselamatan. Manusia akan memiliki pengetahuan sejati tentang esensi (hakikat) Tuhan yang baik dan suci, serta karakter-Nya yang benar dan tidak dapat diganggu gugat. Mereka akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih praktis tentang apa yang Tuhan miliki seperti keagungan, kebijaksanaan, dan otoritas-Nya. Karena itu setiap orang yang mengikuti pengajaran Yang Xiangbin akan mampu melihat bahwa kepercayaan mereka kepada Tuhan tidak lagi kosong atau kabur. Mereka akan benar-benar mengalami Tuhan sebagai pribadi yang penuh kasih dan indah, sehingga akan mendorong orang untuk semakin takut akan Tuhan. Akibat positifnya manusia akan mengembangkan ketaatan dan perhatian yang sejati kepada Tuhan. Karena itu setiap orang yang mengikuti ajaran Tuhan Yang Mahakusa akan menghargai bahwa pekerjaan penghakiman-Nya di akhir zaman, sehingga mengalami proses pemurnian dan penyelamatan yang sempurna.  
4.Kebenaran yang Sempurna di Zaman Kerajaan
 Tuhan sekali lagi menjadi daging untuk mengungkapkan kebenaran dan menghakimi umat manusia yang rusak. Di dalam inkarnasi-Nya yang kedua ini Tuhan Yesus melakukan tahap pekerjaan baru untuk benar-benar memurnikan dan menyelamatkan umat manusia. Tuhan kini telah berinkarnasi di Timur dunia — di Tiongkok.  Kehadiran inkarnasi Yesus yang kedua ini telah mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan menjadi awal datangnya Zaman Kerajaan. Melalui Yang Xiangbin yaitu Tuhan Yang Mahakuasa telah membawa kebenaran yang lebih tinggi dan lebih berlimpah daripada sebelumnya. Dia telah menyingkapkan misteri dari semua pekerjaan Tuhan sejak penciptaan dunia. Dia  juga telah menganugerahkan atas manusia semua kebenaran untuk membersihkan dan menyelamatkan mereka. Mereka yang menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman telah mengalami kebenaran dari firman yang diwahyukan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Melalui wahyu yang difirmankan oleh Tuhan Yang Mahakuasa banyak orang akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih praktis tentang apa yang Tuhan miliki dan apa adanya. Mereka benar-benar mengalami Tuhan yang penuh kasih dan indah, sehingga menimbulkan hati yang takut akan Tuhan. Dengan bimbingan Yang Xiangbin sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, manusia mampu mengembangkan ketaatan dan perhatian yang sejati kepada Tuhan. Melalui inkarnasi Tuhan Yesus yang kedua ini manusia menerima keselamatan penuh dari Tuhan. Hadirnya zaman Kerajaan ini merupakan jawaban atas doa banyak orang. Karena manusia berasal dari daging, maka tidak memiliki kemampuan dan cara untuk melihat Roh Tuhan, apalagi mendekati Roh-Nya. Karena itu yang dapat berhubungan dengan manusia hanyalah daging inkarnasi Tuhan. Inkarnasi kedua akan mampu membersihkan dosa manusia. Oleh karena itu, dengan inkarnasi Tuhan Yesus yang kedua, keseluruhan pekerjaan Tuhan dalam daging akan ditutup (selesai). Sebab inkarnasi Tuhan kini telah menjadi lengkap dan sempurna. Sejak saat itu, pekerjaan Tuhan dalam daging akan berakhir sepenuhnya. Setelah inkarnasi kedua, Dia tidak akan menjadi daging untuk ketiga kalinya untuk pekerjaan-Nya di dunia.  
5.Menyempurnakan Karya Penebusan Kristus
 Tuhan telah melakukan tiga tahap pekerjaan untuk keselamatan umat manusia, yaitu pekerjaan Yahweh di Zaman Hukum Taurat, pekerjaan Tuhan Yesus di Zaman Kasih Karunia, dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di Zaman Kerajaan.  Selama Zaman Hukum Taurat, Jehovah mengeluarkan hukum dan membimbing kehidupan umat manusia.  Namun dengan datangnya Zaman Hukum Taurat, kerusakan umat manusia menjadi semakin mendalam. Manusia sering kali melanggar hukum dan berdosa terhadap Jehovah. Mereka semua berada di bawah hukuman Allah. Itu sebabnya di Zaman Kasih Karunia Tuhan mengambil bentuk manusia dan menjadi manusia di dalam diri Tuhan Yesus. Dia wafat disalibkan menebus manusia dari dosa. Meskipun dosa-dosa manusia diampuni dengan penebusan Tuhan Yesus, manusia tidak dihapuskan dari keberdosaannya. Manusia masih terikat dan dikendalikan kuasa dosa, sehingga memberontak kepada Tuhan. Itu sebabnya Tuhan Yesus bernubuat berkali-kali bahwa Dia akan datang kembali untuk melaksanakan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Melalui korban penghapus dosa, manusia telah diampuni dosanya, karena pekerjaan penyaliban telah berakhir dan Tuhan telah menang atas Setan. Tetapi sifat manusia yang masih cenderung akan dosa menyebabkan penebusan Kristus gagal. Oleh karena itu inkarnasi di akhir zaman melalui Yang Xiangbin telah melengkapi dan menyempurnakan karya penebusan Kristus. Di zaman Kerajaan ini Tuhan Yang Mahakuasa telah menyelesaikan rencana pengelolaan Tuhan untuk keselamatan manusia. Di zaman Kerajaan Tuhan sekali lagi menjadi manusia. Namanya adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Misinya adalah untuk melakukan pekerjaan penghakiman mulai dari rumah Tuhan. Meskipun pekerjaan yang Tuhan telah lakukan di Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan berbeda, dan nama yang Dia ambil serta watak yang Dia tunjukkan berbeda, namun substansi dan tujuan dari pekerjaan-Nya adalah sama. Sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa, “Dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus hingga pekerjaan tahap saat ini, ketiga tahap ini mencakup secara berkesinambungan seluruh keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya adalah pekerjaan dari satu Roh.” Hanya dengan cara begitu Tuhan akan menyelesaikan pekerjaan keselamatan-Nya yang sempurna dan masuk ke dalam perhentian. Oleh karena itu dalam tiga tahap pekerjaan, hanya dua kali Tuhan menjadi manusia untuk melaksanakan pekerjaan-Nya di antara manusia itu sendiri.  
6.Unitarianisme Sabellius (monotheisme modalistik)
 Ketiga nama itu Allah, yaitu: Yahweh, Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah nama berbeda yang diambil Tuhan di Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan. Tuhan mengambil nama yang berbeda karena pekerjaan-Nya bervariasi di zaman yang berbeda. Tuhan menggunakan nama baru untuk memulai zaman baru dan mewakili pekerjaan zaman itu. Nama Tuhan adalah Jehovah di Zaman Hukum Taurat, dan Yesus di Zaman Kasih Karunia. Setelah itu Tuhan menggunakan nama baru. Namanya adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang hadir di Zaman Kerajaan. Ini memenuhi nubuatan dalam Kitab Wahyu di dalam Alkitab: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka…… Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu…….. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru” (Why. 3: 7-12). Lalu perkataan Yesus: “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, firman Tuhan, yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Wahyu 1: 8). Jadi meskipun nama dan pekerjaan Tuhan dalam tiga zaman berbeda sesungguhnya hanya ada satu Tuhan secara substansi, dan sumbernya sama. Menurut gereja Tuhan Yang Mahakuasa, sesungguhnya Tuhan Yesus dan Yahweh adalah satu Tuhan. Sumber firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman dan dari firman yang diucapkan oleh Tuhan Yesus adalah sama. Semuanya adalah ucapan Roh Kudus. Mereka yang percaya kepada Tuhan semua tahu bahwa nubuat-nubuat dalam Alkitab berkaitan dengan kedatangan kembali Tuhan dan pekerjaan penghakiman Allah di akhir zaman. Tiga tahap pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia adalah pekerjaan dari satu Tuhan. Meskipun Tuhan melakukan pekerjaan yang berbeda di setiap zaman dan mengambil nama yang berbeda di setiap zaman, hakikat Tuhan tidak pernah berubah. Jadi Allah di dalam diri Jehovah, Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang sama. Yesus adalah penampakan Yahweh, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Karena itu Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya Tuhan yang benar yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, memerintahkan segala sesuatu. Ia memegang kedaulatan atas segalanya. Dia adalah Pencipta yang kekal dan satu-satunya.  
7.“Firman Kebenaran” di samping Alkitab
 Firman yang menampakkan diri dalam daging adalah perkataan langsung dari Tuhan Yang Mahakuasa. Kebenaran ini adalah manifestasi langsung dari Roh Kudus. Kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah prinsip tertinggi dari seluruh tindakan dan perilaku manusia. Karena itu tidak ada pepatah atau hikmat yang lebih tinggi daripada perkataan Yang Xiangbin sebagai “Tuhan Yang Mahakuasa.” Umat ​​Kristen Gereja Tuhan Yang Mahakuasa membaca firman yang diajarkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa dalam Firman yang menampakkan diri dalam rupa manusia. Mereka dapat membaca setiap hari firman Tuhan Yang Mahakuasa sama seperti orang percaya Kristen selama ini membaca Alkitab. Semua orang Kristen mengambil firman Tuhan sebagai panduan hidup mereka dan sebagai mutiara tertinggi dari semua kata mutiara. Di Zaman Kasih Karunia, semua orang Kristen telah membaca Alkitab dan mendengarkan khotbah dari Alkitab. Demikian pula, dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa di masa kini manusia akan mengalami firman Tuhan Yang Mahakuasa. Umat Kristen dari gereja Tuhan Yang Mahakuasa secara bertahap akan memahami kebenaran dan melepaskan diri dari belenggu dosa dan watak kuasa kegelapan. Hati mereka akan dibersihkan dan diubah, sehingga mereka tidak lagi melakukan dosa atau melawan Tuhan. Fakta membuktikan bahwa hanya dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mempraktikkannya, maka  watak yang rusak dari diri manusia semakin dimurnikan dan diperbarui.   Firman Tuhan yang tercatat di dalam Alkitab telah dinyatakan saat Tuhan bekerja pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Lalu di masa kini firman yang menampakkan diri dalam rupa manusia dinyatakan pada akhir zaman. Sumber keduanya adalah dari Roh Kudus. Keduanya adalah ekspresi dari satu Tuhan. Perkataan dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa telah sepenuhnya menggenapi nubuatan dalam Alkitab, seperti yang Tuhan Yesus katakan: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yoh. 16: 12–13). Kitab Wahyu juga berkata: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah” (Why. 2: 7).” Yang Xiangbin menyatakan bahwa semua perkataan yang diajarkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran. Ucapan atau perkataannya memiliki otoritas dan kuasa. Sebab ucapannya adalah suara Tuhan sendiri. Firman Tuhan Yang Mahakuasa mendorong seluruh umat manusia maju, orang-orang mulai secara bertahap terbangun di tengah firman Tuhan, dan mereka secara bertahap menerima kebenaran dan dipimpin oleh Tuhan ke dalam Zaman Kerajaan. Makna zaman Kerajaan adalah zaman ketika firman Tuhan Yang Mahakuasa memerintah di bumi. Setiap firman Tuhan akan digenapi dan digenapi. Sama seperti semua orang percaya kepada Tuhan yang mengakui Alkitab hari ini, orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa juga akan mengakui dalam waktu dekat bahwa Firman yang menampakkan diri dalam rupa manusia adalah perkataan Tuhan di akhir zaman. Karena itu kini Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia adalah dasar dari kepercayaan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Bahkan firman Tuhan Yang Mahakuasa itu akan menjadi dasar keberadaan bagi seluruh umat manusia di zaman berikutnya.  
8.Inkarnasi Yesus dalam Sosok Perempuan
 Bagi gereja Tuhan Yang Mahakuasa, pekerjaan penebusan Kristus hanyalah awal dari pekerjaan inkarnasi. Dalam sudut gender, inkarnasi yang pertama adalah laki-laki dan inkarnasi berikutnya hadir dalam sosok perempuan. Kedua inkarnasi tersebut saling melengkapi. Sebab Tuhan bisa menjadi laki-laki dan perempuan. Bahkan pada dasarnya Tuhan yang berinkarnasi tidak memiliki jenis kelamin. Dia yang menjadikan manusia dalam gender pria dan wanita, tetapi bagi-Nya tidak memiliki jenis kelamin. Pada tahap inkarnasi yang kedua ini Tuhan tidak melakukan tanda dan mujizat. Tetapi pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa akan mencapai hasilnya melalui perkataan atau ajaran. Selain itu, alasan Yang Xiangbin dan Zhao Weishan adalah karena pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi kali ini bukanlah untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, tetapi untuk menaklukkan manusia dengan ucapan atau pengertian. Sebab ucapan dan pengertian merupakan kemampuan asli yang dimiliki oleh Tuhan yang berinkarnasi menjadi daging. Jadi Yang Xiangbin sebagai Tuhan Yang Mahakuasa tidak membuat mukjizat. Ia juga bukan berkarya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Tetapi ia berkarya untuk berbicara dan mengajar, dan karena itu inkarnasi daging kedua tampaknya jauh lebih normal daripada yang pertama. Orang-orang melihat bahwa inkarnasi yang kedua dari Tuhan bukanlah kebohongan. Yesus memiliki kemanusiaan yang normal, kemanusiaan yang biasa, tetapi Dia disertai dengan banyak tanda dan keajaiban. Sebaliknya dalam Tuhan yang berinkarnasi kedua ini, mata manusia tidak akan melihat tanda atau keajaiban sebab ia tidak menyembuhkan orang sakit atau mengusir setan, tidak berjalan di laut, atau berpuasa selama empat puluh hari. Yang Xiangbin sebagai Tuhan Yang Mahakuasa tidak melakukan pekerjaan yang sama dengan Yesus. Sebab ia tidak mau meruntuhkan pekerjaan-Nya sendiri, tidak mengganggu pekerjaan-Nya sendiri. Karena Tuhan Yang Mahakuasa menaklukkan manusia melalui perkataan-Nya yang sebenarnya. Karena itu ia tidak perlu membuktikan dengan mukjizat.   Sebelumnya, semua umat manusia percaya bahwa Tuhan hanya bisa laki-laki dan perempuan tidak bisa disebut Tuhan, karena semua umat manusia menganggap laki-laki memiliki otoritas atas perempuan. Mereka percaya bahwa tidak ada wanita yang bisa mengambil otoritas, hanya pria. Terlebih lagi sebelumnya banyak orang berpendapat bahwa laki-laki adalah kepala perempuan, dan perempuan itu harus tunduk kepada laki-laki. Sebenarnya pengertian laki-laki yang berkuasa atas perempuan hanya terjadi di masa lalu yang ditujukan kepada Adam dan Hawa.  Sebab perempuan yang diperdaya oleh Iblis.  
9.Kemanusiaan (Tubuh) Yesus yang Semu
 Ajaran gereja Tuhan Yang Mahakuasa menegaskan bahwa inkarnasi dan penebusan Kristus tidak sempurna. Karena Kristus selaku Sang Firman tidak sepenuhnya menjadi daging. Apa yang Yesus lakukan hanyalah satu bagian dari pekerjaan Tuhan dalam daging. Dia hanya melakukan pekerjaan penebusan, tetapi tidak menjadi manusia yang seutuhnya. Untuk alasan ini, Tuhan menjadi manusia sekali lagi di hari-hari terakhir. Tahap pekerjaan ini juga dilakukan dalam daging biasa. Tuhan Yang Mahakuasa itu benar-benar manusia yang normal. Hakikat kemanusiaannya tidak transenden sedikit pun. Dengan kata lain, Tuhan Yang Mahakuasa telah menjadi manusia yang utuh. Mata manusia kini dapat melihat tubuh jasmani yang tidak transenden sama sekali. Seorang yang sangat biasa namun mampu berbicara dalam bahasa surga. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda supranatural, tidak melakukan mukjizat, namun mampu mengungkapkan kebenaran batin tentang keselamatan. Selama tiga tahap pekerjaan-Nya, Tuhan telah berinkarnasi dua kali, dan kedua kali pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi mengukuhkan zaman baru, mengantar pekerjaan baru. Jadi pekerjaan Yesus dan Tuhan YangMahakuasa merupakan inkarnasi yang saling melengkapi. Mustahil bagi mata manusia untuk mengatakan bahwa kedua daging itu sebenarnya berasal dari sumber yang sama. Mereka adalah sama, karena pekerjaan Tuhan Yesus dan Tuhan Mahakuasa berasal dari Roh yang sama. Inkarnasi yang kedua menjadi daging tidak bertujuan untuk memperdalam atau memperkuat kesan daging pertama dalam pikiran manusia, tetapi untuk melengkapi dan menyempurnakannya. Inkarnasi kedua ke dalam daging adalah seperti yang pertama. Tetapi dalam inkarnasi kedua lebih nyata, bahkan lebih normal daripada yang pertama. Akibatnya, penderitaan yang ditanggung oleh daging yang kedua berinkarnasi lebih besar daripada yang pertama, Karena Dia melakukan pelayanan-Nya dalam daging yang benar-benar normal dan nyata, maka dalam inkarnasi kedua ini daging harus menanggung banyak penderitaan. Semakin normal dan nyata daging ini, semakin Ia akan menderita dalam kinerja pelayanan-Nya. Ia menderita bahkan lebih besar daripada yang akan dialami oleh daging supernatural sebab semua penderitaan ini berasal dari kenyataan dan normalitas daging-Nya. Sebagaimana dalam kemanusiaan-Nya Yesus dipakukan di kayu salib sebagai korban penghapus dosa, demikian pula dalam inkarnasi kedua Tuhan Yang Mahakuasa dengan kemanusiaannya ia mengalahkan kuasa Iblis.  

3. Tinjauan Kritis

1.Tiga Era Keselamatan Allah
 Sekte The Almighty of God  membagi karya keselamatan Allah dalam 3 era, yaitu: 1). Zaman Hukum Allah, 2). Zaman Anugerah, 3). Zaman Kerajaan. Apabila kita cermati sekte The Almighty of God menempatkan tiga era karya keselamatan Allah tersebut dalam 1 pribadi Allah. Jadi Allah yang bernama Yahweh, Yesus dan Tuhan Yang Mahakuasa yang dinyatakan dalam diri perempuan bernama Yang Xiangbin adalah pribadi yang sama. Ketiga era karya keselamatan Allah tersebut berpuncak pada Zaman Kerajaan. Jadi Yang Xiangbin sebagai manifestasi atau inkarnasi dari Tuhan Yesus sebagai puncak penyataan Allah. Sebab di Zaman Hukum Taurat, Yahweh tidak berhasil mengatasi keberdosaan manusia. Demikian pula di Zaman Anugerah yang dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus gagal untuk membawa manusia keluar dari belenggu kuasa dosa. Sebaliknya Yang Xiangbin selaku Tuhan Yang Mahakuasa menyempurnakan karya Kristus dan memiliki kuasa untuk membawa manusia keluar dari keberdosaannya. Ajaran sekte The Almighty of God  sebatas klaim belaka. Tokoh Yang Xiangbin dan kekasihnya yang bernama Zhao Wishan menempatkan diri sebagai manifestasi Roh Kudus. Klaim yang membesarkan diri tersebut tidak disertai bukti yang memperlihatkan bahwa mereka memiliki kuasa ilahi di atas Kristus.  Kritik gereja Tuhan Yang Mahakuasa tentang era Taurat dan era Anugerah yang tidak menghapuskan dosa dan kejahatan manusia disebabkan perspektif teologis yang salah tentang lenyapnya dosa dalam kehidupan manusia. Manusia akan selalu berdosa di era mana pun termasuk era yang diklaim sebagai “Zaman Kerajaan” (era gereja Tuhan Yang Mahakuasa). Tetapi yang terpenting adalah di tengah-tengah keberdosaan manusia, Allah tetap hadir berkarya dan menyelamatkan setiap orang berdasarkan kedaulatan anugerah-Nya.
2.Gereja yang didirikan oleh Allah sendiri
 Sekte The Almighty of God menganggap diri sebagai gereja yang sesungguhnya. Sebab sekte The Almighty of God  didirikan oleh Allah sendiri. Melalui inkarnasi Yesus yang kedua dalam diri Yang Xiangbin, Tuhan Yang Mahakuasa mendirikan dan menggembalakan umat di zaman akhir ini. Sangat berbeda dengan gereja-gereja yang ada di bumi sebagai komunitas yang didirikan oleh manusia, yaitu para rasul dan orang-orang yang melaksanakan pengutusan Tuhan Yesus. Karena itu sekte The Almighty of God  memandang rendah keberadaan gereja-gereja di luar komunitas mereka. Gereja-gereja itu tidak menyatakan diri Allah yang sesungguhnya, sehingga tidak mampu memberitakan kebenaran yang membebaskan manusia dari kuasa dosa. Sikap menyamakan diri dengan Allah bukan hanya sebagai suatu penghujatan yang serius, tetapi juga memperlihatkan delusi yang membesarkan diri. Dengan delusi itu Yang Xiangbin dan Zhao Weishan menganggap mereka sebagai penyempurna karya Kristus. Zhao Weishan sebagai “Imam Besar.” Sedangkan sosok Yang Xiangbin berperan dan mengidentikkan dirinya sebagai “Tuhan Yang Mahakuasa.”
Umumnya kenabian atau kehadiran Tuhan dinyatakan melalui kuasa mukjizat yang tidak pernah dapat dilakukan oleh manusia biasa. Mukjizat tersebut dilakukan untuk memulihkan, menyembuhkan dan mendatangkan kesejahteraan bagi umat manusia. Pertanyaan adalah: “Tanda ilahi apakah yang dimiliki oleh Yang Xiangbin sebagai inkarnasi Kristus yang datang kedua kali?”
3.Kedatangan Kristus yang kedua telah tergenapi
 Perkataan nubuatan Matius 24:27 yang mana Tuhan Yesus berkata: “Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” Kilat yang memancar dari sebelah Timur dipahami sebagai Tiongkok, sehingga Kristus telah datang kedua kali di Tiongkok dalam diri seorang perempuan bernama Yang Xiangbin. Dalam diri Yang Xiangbin nubuatan kedatangan Tuhan Yesus kedua telah tergenapi. Kedatangan Kristus yang kedua tersebut, Yang Xiangbin member gelar  kepada dirinya sebagai “Tuhan Yang Mahakuasa.” Pertanyaannya adalah dengan modal satu ayat di Matius 24:27 yang mana “kilat dari Timur” mengapa harus dikaitkan dengan wilayah Tiongkok dan tokoh Yang Xiangbin? Seandainya Tiongkok, mengapa harus tokoh Yang Xiangbin sebagai manifestasi Roh Kudus atau Kristus dalam kedatangan-Nya yang kedua? Justru memahami nubuatan Yesus di Matius 24:27 tersebut perlu memperhatikan perkataan Yesus di Matius 24:24 tentang munculnya “mesias-mesias palsu.” Bahkan lebih jauh lagi “mesias-mesias palsu” memiliki kuasa untuk membuat tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat untuk menyesatkan banyak orang. Lalu “modal” atau kemampuan Yang Xiangbin hanya ajaran yang sekadar mengklaim sebagai perkataan Yesus yang terdapat dalam Alkitab. Setelah saya pelajari ternyata dalam ajaran gereja Tuhan Yang Mahakuasa tidak ada yang baru dan otentik. Bahkan sebaliknya ajaran Kristus yang otentik dimanipulasi untuk membesarkan atau mengagungkan diri sendiri.
4.Kebenaran yang Sempurna di Zaman Kerajaan
 Sekte The Almighty of God menyatakan memiliki kebenaran yang sempurna. Sebab kata-kata Yang Xiangbin merupakan firman Tuhan Yang Mahakuasa sendiri. Tetapi apakah Yang Xiangbin memberi bukti berupa pengajaran yang dibuktikan dalam ucapan dan kehidupannya sendiri? Apabila kita membaca ajaran dari sekte The Almighty of God misalnya Daily Words of God hanya berisi kutipan-kutipan dari ayat-ayat Alkitab yang dimanipulasi untuk membesarkan diri Yang Xiangbin sebagai tokoh “Tuhan Yang Mahakuasa.” Latar-belakang Yang Xiangbin pada tahun 1990 gagal untuk mengikuti ujian Perguruan Tinggi sehingga tidak dapat melanjutkan studi. Beberapa saksi menyatakan bahwa Yang Xiangbin mengalami gangguan kejiwaan. Dia sering kesurupan. Karena itu kita dapat melihat pemikiran-pemikiran delusif atau ilusif, bukan kebenaran yang membawa sesama untuk mengalami pemulihan.  Di Yohanes 8:31 Tuhan Yesus berkata: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Hakikat kebenaran yang sejati adalah membebaskan atau memerdekakan, bukan membelenggu manusia dengan pikiran yang picik dan dangkal. Padahal sifat dari setiap sekte atau bidat senantiasa membelenggu sebab ajaran-ajaran mereka bersifat manipulatif dan eksploitatif.
5.Penyempurnaan Karya Penebusan Kristus
 Zhao Weishan selaku pendiri sekte The Almighty of God atau Eastern Lightning dan Yang Xiangbin sebagai perwujudan Kristus yang kedua memiliki keyakinan mampu mendatangkan karya keselamatan yang lebih baik dan efektif dibandingkan Yesus Kristus. Namun berulang-ulang mereka menyatakan tidak memiliki kuasa mukjizat apa pun untuk  meneguhkan bahwa Yang Xiangbin adalah Kristus yang kedua. Modal utama Zhao Weishan dan Yang Xiangbin adalah ajaran atau perkataan-perkataan. Tetapi apa yang mereka ajarkan tidak lebih baik daripada ajaran Kristus, bahkan dibandingkan dengan ajaran Confusius, Mensius dan Lao Tse. Di Matius 5-7 kita dapat melihat mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai “penggenap” seluruh ajaran para nabi. Penyebabnya karena Kristus berhasil menunjukkan otentisitas dan makna yang lebih mendalam serta perspektif teologis yang sama sekali baru. Misalnya: makna perzinahan tidak sekadar dosa melakukan hubungan seksual secara ilegal, tetapi utamanya adalah keinginan dalam pikiran untuk berzinah (Mat. 5:27-28), makna membunuh tidak sekadar kategori melukai secara fisik, tetapi utamanya adalah perkataan yang mendiskreditkan atau mengkafirkan orang lain (Mt. 5:21-22). Karena itu di Matius 5:17 Tuhan Yesus berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Pertanyaannya bagaimana ajaran gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang disampaikan oleh Yang Xiangbin dan Zhao Weishan? Apakah mereka memiliki ajaran yang lebih baru dan mendalam serta menjawab akar dosa dalam kehidupan manusia? Apakah ajaran gereja Tuhan Yang Mahakuasa berhasil membuktikan kekerasan, kejahatan, dosa dan kecemaran dalam kehidupan Tiongkok sendiri? Sejauh ini gereja Tuhan Yang Mahakuasa tidak berdaya menghadapi pemerintah Tiongkok yang dianggap jahat sebagai “Naga Merah.”
6.Unitarianisme Sabellius (monotheisme modalistik)
 Sekte The Almighty of God menolak ajaran Trinitarianisme (Allah yang esa dalam Bapa-Anak-Roh Kudus). Komunitas ini menganut ajaran Unitarianisme, yaitu monotheisme modalistik. Karena itu sekte The Almighty of God mengajarkan bahwa Allah yang tunggal dengan 1 pribadi yang berkarya dalam urut-urutan (kronologi) sejarah keselamatan Allah, yaitu karya Yahweh di era Hukum Taurat, karya Yesus di era Anugerah, dan karya Tuhan Mahakuasa di era Kerajaan. Jadi Yahweh, Yesus dan Tuhan Yang Mahakuasa (Yang Xiangbin) adalah 1 pribadi Allah yang sama. Pemikiran dan ajaran monotheistik modalisme ini dipengaruhi  oleh ajaran Sabelllius, yaitu Allah yang tunggal menyatakan diri-Nya dalam 3 model. Tetapi penyesatan sekte ini lebih destruktif sebab menganggap Yang Xiangbin sebagai “Tuhan Yang Mahakuasa.” Pemikiran dan ajaran Sabellius tentang monotheisme modalistik tersebut bertentangan dengan kesaksian Alkitab yang menyatakan Allah itu esa dalam Bapa-Anak-Roh Kudus. Apabila Unitarianisme Sabellius menyatakan bahwa Yahweh, Yesus dan Roh Kudus sebagai satu pribadi Allah, bagaimana mereka menjawab peristiwa Yesus yang dibaptis di Sungai Yordan? Dalam satu peristiwa dan waktu yang sama hadir Allah sebagai Bapa, Yesus selaku Anak Allah dan Roh Kudus dalam wujud burung merpati (Mat. 3:17). Karena itu Unitarianisme Sabellius ditolak oleh gereja-gereja arus utama.  
7.Firman Kebenaran” di samping Alkitab
 Apabila gereja menyatakan bahwa sebagai Firman Tuhan, Alkitab itu cukup maka sekte The Almighty of God menyatakan bahwa Alkitab itu terbuka dan masih bisa ditambah. Karena itu mereka menambahkan ucapan-ucapan atau ajaran Yang Xiangbin sebagai firman Tuhan. Sekte ini salah memahami karunia nubuat. Makna “karunia nubuat” sebagaimana yang dinyatakan di 1 Korintus 12:10 bukanlah untuk menambah firman Tuhan yang telah diwahyukan. Makna karunia nubuat adalah untuk memberitakan firman berdasarkan Firman Tuhan yang telah diwahyukan Allah. Landasan karunia nubuat adalah diri Kristus selaku Sang Firman Allah dan kesaksian Alkitab yang meneguhkan kesaksian dan kebenaran-Nya. Justru kitab Wahyu mengingatkan agar tidak ada seorang pun yang boleh menambah atau mengurangi firman Tuhan. Wahyu 22:19 berkata: “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” Ajaran gereja Tuhan Yang Mahakuasa tentang makna “pewahyuan” Alkitab tampaknya dipengaruhi oleh Montanisme yang menganggap kanon Alkitab tetap terbuka dengan wahyu yang baru.
8.Inkarnasi Yesus dalam sosok Perempuan
 Sekte The Almighty of God menempatkan Yang Xiangbin sebagai Kristus perempuan. Premis ajarannya adalah Allah pada hakikatnya tidak memiliki gender. Apabila Kristus berinkarnasi sebagai seorang pria, maka wajar apabila di akhir zaman ini Kristus berinkarnasi kembali menjadi seorang perempuan. Di balik ajaran sekte ini hendak menyatakan bahwa di hadapan Allah sebagai sumber kehidupan baik laki-laki mau pun perempuan tidak berbeda. Mereka setara. Dari satu sisi tentu kesetaraan gender merupakan nilai-nilai Alkitab yang harus dijunjung tinggi, tetapi dari sisi lain sekte The Almighty of God menempatkan masalah kesetaraan gender tersebut dalam inkarnasi Kristus. Seakan-akan inkarnasi Kristus sebagai laki-laki kurang sempurna apabila tidak ada inkarnasi Kristus yang kedua sebagai perempuan. Apakah pola pikir Yang Xiangbin dipengaruhi oleh gerakan feminisme untuk memperoleh kesetaraan secara gender?  
9.Kemanusiaan Yesus yang semu
 Sekte The Almighty of God mengajaran bahwa inkarnasi dan penebusan Kristus tidak sempurna. Karena Kristus selaku Sang Firman tidak sepenuhnya menjadi daging. Apa yang Yesus lakukan hanyalah satu bagian dari pekerjaan Tuhan dalam daging. Dia hanya melakukan pekerjaan penebusan, tetapi tidak menjadi manusia yang seutuhnya. Tampaknya sekte The Almighty of God tidak mampu memahami teks Yohanes 1:1-14 bahwa di dalam diri Yesus Kristus, Sang Firman Tuhan (dabar Adonai) sungguh-sungguh menjadi manusia (ho logos sarx egeneto). Sekte The Almighty of God lebih dipengaruhi oleh ajaran doketisme yang mengajarkan bahwa Yesus dalam inkarnasi-Nya mengenakan tubuh semu (tubuh maya). Ajaran doketisme dipengaruhi oleh filsafat Yunani khususnya Plato yang menempatkan tubuh sebagai bagian yang rendah, kotor dan berdosa. Sebaliknya Plato mengajarkan bahwa roh merupakan bagian yang yang suci dan ilahi. Karena itu dalam pemikiran doketisme berpandangan bahwa dalam inkarnasi-Nya menjadi manusia, mustahil Yesus selaku Sang Firman Tuhan mengenakan tubuh manusia yang seutuhnya. Sebab apabila Yesus mengenakan tubuh manusia, berarti kesucian dan keilahian-Nya akan tercemar. Padahal kita semakin disadarkan bahwa yang membuat manusia kehilangan kehormatan dan martabatnya dengan melakukan dosa adalah roh yang mengendalikan tubuhnya. Tuhan Yesus berkata: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Mark. 7:20-23). Jadi bukan tubuh yang membuat seseorang berdosa, tetapi roh yang mengendalikan tubuhnya untuk melakukan kecemaran dan kejahatan.  

4. Kesimpulan

Sekte The Almighty of God atau Eastern Lightning yang didirikan oleh Zhao Weishan dengan menjadikan Yang Xiangbin sebagai inkarnasi Kristus kedua adalah bidat. Sebagai bidat mereka mengidap megalomania sehingga pemikiran dan ajaran-ajaran mereka dipengaruhi oleh kejiwaan yang delusif atau ilusif. Untuk memperoleh legitamasi ajaran-ajarannya mereka memanipulasi ayat-ayat Alkitab. Tujuan manipulasi ayat-ayat Alkitab tersebut adalah untuk membenarkan dan menguatkan bahwa Yang Xiangbin sebagai “Kristus perempuan.” Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa.

            Sering orang-orang Kristen dilumpuhkan pola berpikir yang kritis dengan nama “pluralisme” (keberagaman) sehingga tidak berani menyatakan suatu ajaran, kepercayaan atau ideologi yang menyimpang dengan istilah “bidat” (sekte yang sesat). Selaku umat yang menerima Kristus selaku Tuhan dan Juru-selamat yang dilengkapi dengan karunia-karunia roh, kita dipanggil untuk mampu membeda-bedakan roh. Apakah roh itu berasal dari Allah atau kuasa kegelapan (Iblis)? Firman Tuhan berkata: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia” (1Yoh. 4:1-3).

            Kaum penyesat bukan untuk dihukum, tetapi membutuhkan penyadaran. Umumnya upaya penyadaran tidak dapat berjalan dengan lancar karena mereka akan selalu membenarkan diri dengan segala macam alasan atau argumentasi. Kaum penyesat dan anggota jemaat yang bersedia disesatkan sebenarnya memiliki latar-belakang sebagai para pribadi yang mengalami kekerasan, penderitaan dan tidak aman. Anggota sekte The Almighty of God di Tiongkok sering mengalami penganiayaan dari pemerintah Cina. Karena itu penguasa di Tiongkok disebut mereka sebagai “Naga Merah.” Untuk itu proses penyadaran bukan hanya dilakukan melalui diskusi dan argumentasi, tetapi melalui pendekatan kasih, kepedulian dan bela-rasa. Anggota jemaat The Almighty of God semakin mempercayai Zhao Weishan selaku “Imam Besar” dan Yang Xiangbin sebagai inkarnasi Kristus karena mereka membutuhkan pegangan untuk menguatkan hati menghadapi tekanan, ancaman dan siksaan yang dilakukan oleh pemerintah komunis Cina. Anggota sekte semakin menguat karena mereka menderita masalah kejiwaan “insecurity-ego” (rasa tidak aman) yang kompleks.

Referensi:

The Hidden Truth of the CCP Persecuting Eastern Lightning @ https://en.easternlightning.org/
What’s the Origin of Eastern Lightning @ https://en.easternlightning.org/
How the Church of Almighty God Came Into Being @ https://en.easternlightning.org/
Almighty God and the Lord Jesus are One @ https://en.easternlightning.org/
The Basic Beliefs of the Church of Almighty God @ https://en.easternlightning.org/
Woe to Those who Crucify God One Again @ https://en.easternlightning.org/

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono