Latest Article

Author Archives: Yohanes Bambang Mulyono

Ulasan 2 Raja-Raja 4:8-37

Pengantar Keramahan yang kita alami dari seseorang dapat menjadi air sejuk di saat kita tidak dipedulikan oleh orang-orang di sekitar. Melalui keramahan, kita mengalami bahwa hidup kita berarti. Karena itu keramahan (hospitalitas) merupakan bagian yang esensial dalam kehidupan umat percaya. Tanpa keramahan mustahil kita dapat mewujudkan tali persaudaraan. Ibrani 13:2 berkata: “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan ... Read More »

Minggu Trinitas (Yesaya 6:1-8; Mazmur 29; Roma 8:12-17; Yohanes 3:1-17)

Dasar Pemikiran  Saat ini gereja merayakan Minggu Trinitas yaitu satu minggu sesudah hari raya Pentakosta. Setelah itu gereja akan merayakan Masa Minggu Biasa. Dengan demikian Minggu Trinitas merupakan awal dari Masa Minggu Biasa. Seluruh perayaan pada Masa Minggu Trinitas sampai Minggu Kristus Raja diresapi oleh misteri dan keagungan Allah Trinitas yang menyatakan diri-Nya sebagai Bapa-Anak-Roh Kudus. Karena itu kehidupan umat ... Read More »

Jalan Baru dalam Pertobatan (Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4-14; Yohanes 12:1-8)

Dasar Pemikiran Pembaruan hidup merupakan proses spiritualitas yang tidak boleh berhenti atau selesai. Pertobatan bukan sekadar peristiwa pembaruan yang merespons anugerah keselamatan Allah di masa lampau, namun juga di masa kini. Saat pertobatan berhenti, maka iman kita terputus sehingga tidak mampu menyambut karya Allah di masa kini. Iman seharusnya bergerak secara sinambung dari masa lampau ke masa kini dan menggapai ... Read More »

Saling Mengampuni dalam Kerahiman Allah (Yosua 5:9-12; Mazmur 32; 2 Korintus 5:16-21; Lukas 15:1-3, 11-32)

Dasar Pemikiran Kristus adalah Sang Penyata Allah. Melalui Kristus, umat mengenal kedirian Allah Bapa yang sesungguhnya. Salah satu karakter Allah yang utama adalah Yang Maharahim, yaitu Allah yang kaya dengan pengampunan, kasih-sayang, panjang-sabar, berlimpah kebaikan dan kebenaran. Di dalam diri Yesus, seluruh kepenuhan ke-Allah-an hadir dan berkarya (Kol. 2:9). Sebagai Sang Penyata Allah, Yesus mengajarkan Allah Yang Maharahim melalui perumpamaan ... Read More »

Minggu Prapaskah VI: Palmarum dan Sengsara Tahun B

Minggu Palma: Mazmur 118:1-2, 19-29; Markus 11:1-11. Liturgi Sengsara: Yesaya 50:4-9; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Markus 15:1-15 Dasar Pemikiran Minggu Prapaskah VI memiliki makna ganda, yaitu Minggu Palmarum dan Minggu Sengsara. Dalam pengisahan di Minggu Palmarum, penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan nyanyian “Hosana.” Namun di Minggu Sengsara, umat yang semula menyanjung Yesus berubah menjadi kumpulan orang yang melampiaskan kemarahan dan kebencian, ... Read More »

Minggu Transfigurasi (2 Raja-raja 2:1-12; Mazmur 50:1-6; 2 Korintus 4:3-6; Markus 9:2-9)

Dasar Pemikiran Dalam ibadah Minggu Transfigurasi, umat merayakan peristiwa Yesus menyatakan kemuliaan-Nya. Di hadapan ketiga orang murid-Nya, tubuh Yesus memancarkan kemuliaan ilahi-Nya. Musa dan Elia juga hadir dalam peristiwa transfigurasi Yesus. Keduanya juga berada dalam kemuliaan ilahi. Peristiwa transfigurasi Yesus terjadi sesaat sebelum Ia menderita, disalibkan dan bangkit dari kematian-Nya. Dengan demikian kematian Yesus di atas Gunung Golgota diapit oleh ... Read More »

Allah Orang yang Hidup (Ayub 19:23-27; Mazmur 17:1-9; 2 Tesalonika 2:1-5, 13-17; Lukas 20:27-38)

Dasar Pemikiran Pernyataan iman “Allah orang yang hidup” memiliki berbagai makna. Makna tersebut tergantung siapa yang mengucapkan. Bagi Ayub, pernyataan “Allah orang yang hidup” merupakan suatu lompatan iman, sebab di saat keterpurukannya ia semula menemukan Allah sebagai lawan yang menghancurkan kehidupannya. Namun akhirnya Ayub dapat mengimani Allah sebagai Penebusnya yang hidup. Bagi rasul Paulus, pada akhir zaman Allah akan menyatakan ... Read More »

Beribadah dan Melayani Allah dengan Segenap Hati  (Yosua 24:1-3, 14-25; Mazmur 78:1-7; 1Tesalonika 4:13-18; Matius 25:1-13)

Dasar Pemikiran Pola bacaan leksionaris versi the Revised Common Lectionary pada Minggu ini masih menggunakan pola semisinambung dengan fokus pada bacaan I, yaitu Yosua 24:1-3, 14-25 dan secara otomatis terkait dengan Antarbacaan dari Mazmur 78:1-7. Karena itu ulasan yang mendalam akan dilakukan dalam penafsiran Yosua 24. Dari sudut etimologis narasi Yosua 24 tidak dijumpai kata “pelayanan” atau tindakan melayani. Namun ... Read More »

Kasih Tak Berbatas

1Raja-raja 8:22-23, 41-43; Lukas 7:1-10 Kehidupan masyarakat umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu masyarakat yang guyub (gemeinschaft), dan masyarakat yang diorganisasikan untuk kepentingan tertentu (gesellschaft). Masyarakat yang guyub sering dikaitkan dengan masyarakat desa yang menekankan pada kebersamaan dan sikap gotong-royong. Begitu kuatnya hubungan antar masyarakat, sehingga masyarakat yang guyub nyaris kurang memperhatikan pentingnya sikap rasional. Sedang masyarakat kota umumnya diorganisasikan ... Read More »

Belas-kasihan Kristus yang Berbelarasa

Pendahuluan Berulangkali kita diajak untuk menyadari keterbatasan dan kefanaan diri kita selaku manusia. Tetapi kesadaran tersebut umumnya tidak senantiasa menyentuh hati dan membawa kita kepada suatu perubahan dan pembaharuan diri. Sebab kesadaran tersebut sering muncul sebagai suatu hasil pengajaran atau peristiwa yang kita lihat tetapi tidak berkaitan langsung dengan kehidupan pribadi kita. Tetapi saat  kita mengalami peristiwa yang hampir merenggut nyawa, ... Read More »