“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga” (Mat. 6:1). Pembacaan Alkitab pada perayaan Rabu Abu memanggil umat percaya untuk mempraktikkan trilogi spiritualitas Yesus, yaitu doa, puasa, dan sedekah. Ketiga aspek tersebut menjadi pola kehidupan umat percaya yang membedakan dengan umat yang tidak mengenal Allah. ... Read More »
Artikel
Menjadi Jembatan bagi Sesama (Matius 15:21-28)
Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakanbagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing” (Mat. 15:26). Pondasi utama yang bermakna adalah komunikasi dan relasi. Kita akan menjembatani dengan setiap sesama yang beragam apabila mampu berempati dan peduli. Sebaliknya kata-kata yang tajam dan bernada merendahkan akan menghalangi kita. Kerusakan relasi di antara anggota keluarga, kolega, rekan, tetangga, dan sesama sering disebabkan ... Read More »
Iri-hati versus Murah-hati (Matius 20:1-16)
“Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” (Mat. 20:14-15) Perumpamaan Tuhan Yesus di Matius 20:1-16 dapat ditafsirkan dalam beberapa pendekatan, yaitu: Waktu panggilan keselamatan dari Allah yang bersifat personal: Kristus mengilustrasikan waktu panggilan keselamatan Allah ... Read More »
Harapan pada Kerahiman Allah (Yes. 63:15-19)
Allah dalam pemahaman iman Israel dan kekristenan sering digambarkan sebagai sosok maskulin, misalnya dengan sebutan “Bapa” (Abba). Tentunya gambaran yang dimaksud dipahami sebagai arti yang metaforis atau figuratif, yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata, misalnya: layaknya, bagaikan, dan lain-lain. Ungkapan metaforis sebagai “Bapa” memperjelas bahwa peran Allah bagaikan seorang bapa yang begitu mengasihi ... Read More »
Menghidupi Firman sebagai Sivitas-akademika (Lukas 11:27-28)
Ketika Yesus masih berbicara tentang hal-hal itu, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susuyang telah menyusui Engkau.” Iapun berkata, “yang lebih berbahagia ialah mereka yangmendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Luk. 11:27-28). Perkataan salah seorang perempuan kepada Tuhan Yesus, yaitu: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang ... Read More »
Beriman di Tengah Situasi Paradoksal (Matius 27:11-26)
Minggu Palem-Sengsara “Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnyalalu diserahkannya untuk disalibkan” (Mat. 27:26). Kebetulan keduanya memiliki nama yang sama, yaitu “Yesus.” Bedanya sangat jauh. Yesus yang difitnah dan divonis mati adalah Yesus Kristus dari Nazaret, sedangkan Yesus Barabas berprofesi sebagai penjahat. Hari itu Yesus Barabas mengalami keberuntungan. Ia justru dipilih oleh orang banyak bebas dari hukuman salib. ... Read More »
Teokrasi dalam Kedaulatan Allah
Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku (1Sam. 16:1). Sistem pemerintahan Indonesia adalah demokrasi. Di samping model pemerintahan demokrasi dan monarkhi, dunia juga mengenal ... Read More »
Ajaran Sekte Eastern Lightning (The Almighty God of Church)
(Tinjauan Kritis Teologis) AbstrakSekte Quánnéng Shén Jiàohuì (pinyin: Dōngfāng Shǎndiàn) atau Eastern Lightning (The Almighty God of Church) yang dimulai pada 1991 dan didirikan oleh Yang Xiangbin dan Zhao Weishan pada prinsipnya menganut ajaran Sabellius, sehingga menolak Trinitarianisme (Allah yang esa dalam Bapa-Anak-Roh Kudus). Ajaran ini menganut “monoteistik nominal ” dari Sabellius yang menempatkan sosok Yang Xiangbin sebagai inkarnasi dari ... Read More »
Spiritualitas Mendoakan Orang Lain
(Peran umat dalam menaikkan Doa Syafaat)(Filipi 1:3-11) PengantarTopik “mendoakan orang lain” merupakan suatu upaya yang luhur dan sikap orang beriman yang rindu mengimplementasikan kasih dan belarasa Tuhan kepada sesama yang mengalami pergumulan. Melalui doa sesungguhnya kita menghadirkan keberadaan dan pergumulan orang lain di dalam kehidupan kita. Tindakan “mendoakan orang lain” merupakan wujud kasih dan kepedulian kepada sesama dengan menyerahkan kepada ... Read More »
Roh Kudus (dalam Perikhoresis dan Parakletos)
Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah (1Kor. 2:10). Abstrak:Allah yang esa (ekhad) menyatakan diri-Nya secara perikhoresis dalam Bapa-Anak-Roh Kudus. Karena itu Roh Kudus (ruakh hakodesh) adalah diri Allah yang esa bersama YHWH dan Dabar Adonai (Firman Tuhan). YHWH adalah Sang Bapa, dan Dabar Adonai adalah Yesus ... Read More »