Latest Article

Umum

Sabat yang Sejati (Ul. 5:12-15, Mark. 2:23-3:6)

Kata shabbat dalam bahasa Ibrani berasal dari kata kerja shabat, yang secara harafiah berarti “berhenti”, atau shev yang berarti “duduk”. Terjemahan yang lebih harafiah adalah “berhenti”, dengan implikasi “berhenti dari melakukan pekerjaan”. Jadi Sabat adalah hari untuk orang berhenti bekerja, dengan implikasinya beristirahat. Akar kata untuk “tujuh”, atau “sheva”, mirip ucapannya dengan Shabbat, walau tulisannya berbeda. Dalam Keluaran 20:11 menyatakan, ... Read More »

Apakah Goliat adalah Nefilim? (1 Samuel 17, Kejadian 6:1-4).

“Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal. Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi ... Read More »

Identitas yang Baru (Kejadian 32:22-32, 33:1-4)

Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebabengkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang” (Kej. 32:28). Beberapa tokoh di Alkitab mengalami perubahan nama. Hakikat perubahan nama dalam konteks zaman Alkitab bukan sekadar administratif, tetapi peran dan identitas yang baru. Nama “Abram” yang artinya: “Bapa yang mulia” diganti menjadi “Abraham” yang artinya: Bapa ... Read More »

Harapan pada Kerahiman Allah (Yes. 63:15-19)

Allah dalam pemahaman iman Israel dan kekristenan sering digambarkan sebagai sosok maskulin, misalnya dengan sebutan “Bapa” (Abba). Tentunya gambaran yang dimaksud dipahami sebagai arti yang metaforis atau figuratif, yaitu majas yang mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata, misalnya: layaknya, bagaikan, dan lain-lain. Ungkapan metaforis sebagai “Bapa” memperjelas bahwa peran Allah bagaikan seorang bapa yang begitu mengasihi ... Read More »

Iman yang Menyelamatkan (Kisah Para Rasul 27:13-38)

Kesaksian tentang pengalaman yang menakutkan di lautan dialami oleh rasul Paulus saat ia berlayar ke Italia. Kapal yang ditumpangi terombang-ambing karena badai “Timur Laut.” Karena badai begitu besar, para penumpang terpaksa membuang semua barang yang mereka miliki agar mengurangi beban kapal. Mereka juga tidak bisa makan selama beberapa hari. Dalam kondisi putus-asa itu rasul Paulus memberi penghiburan dan peneguhan kepada ... Read More »

Kebangkitan Kristus Meneguhkan Iman (Roma 6:8-10)

“Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karenakita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: mauttidak berkuasa lagi atas Dia” (Rm. 6:8-9). Semua tokoh besar seperti para filsuf, nabi-nabi, dan pembaru dunia mengalami kematian. Mereka telah berkontribusi memberi pengaruh yang besar bagi peradaban dunia walaupun ... Read More »

Pengampunan Sempurna (Mikh. 7:18-20)

“Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut” (Mikh. 7:18-19).  Pengampunan sempurna mengandaikan terjadinya rekonsiliasi atau pendamaian yang utuh (holistik), sehingga mendatangkan realitas kehidupan yang ... Read More »

Teokrasi dalam Kedaulatan Allah

Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku (1Sam. 16:1). Sistem pemerintahan Indonesia adalah demokrasi. Di samping model pemerintahan demokrasi dan monarkhi, dunia juga mengenal ... Read More »

Dosa Iri-hati (Kej. 37:1-11)

“Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang” (Ams. 14:30). Sikap iri-hati (Latin: invidia) merupakan salah satu jenis dari ketujuh dosa maut. Karena itu dosa iri-hati bukanlah kesalahan yang sepele. Iri-hati merupakan bagian dari kemanusiaan kita. Tetapi orang yang hidup dalam iri-hati kehilangan hakikat kemanusiaannya. Lalu bagaimana bentuk, sifat dan manifestasi dari dosa iri-hati? Apa yang menjadi karakteristik ... Read More »

Ester, Sang Ratu (Est. 4:10-17)

Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati (Est. 4:16). Kitab Ester adalah satu-satunya kitab dalam Alkitab yang ... Read More »