Umat Berhimpun
PANGGILAN BERIBADAH (berdiri)
Pnt : Kamis Putih adalah penutup Masa Prapaskah. Secara khusus perayaan Kamis Putih merupakan pengenangan akan peristiwa Tuhan Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Walaupun Kristus adalah Sang Firman Allah yang ilahi dan kudus, Ia berkenan merendahkan diri-Nya menjadi hamba. Setelah Kristus membasuh kaki para murid-Nya, Ia mengundang para murid-Nya untuk mengadakan Perjamuan Malam Terakhir. Dengan demikian perayaan Kamis Putih menjadi awal dari Sakramen Perjamuan Kudus. Perayaan Kamis Putih terkait erat dengan peristiwa Jumat Agung, Sabtu Sunyi dan hari raya Paskah. Karena itu pada perayaan Kamis Putih setiap umat dipanggil untuk mempersiapkan diri agar semakin mampu merendahkan diri seperti Kristus dengan saling melayani dan saling menghormati. Tindakan pembasuhan kaki akan bermakna apabila dilakukan dengan hati yang tulus, bukan sekedar tindakan ritualistik. Pembasuhan kaki adalah sikap rohani dan iman kita yang meneladan Kristus.
NYANYIAN PROSESI (berdiri)
VOTUM
Pdt : Pertolongan kita dalam Kebaktian Kamis Putih ini adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.
U : [menyanyikan] Amin, amin, amin.
SALAM
Pdt : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan Tuhan kita Yesus Kristus menyertai Saudara sekalian.
U : Dan menyertai Saudara juga.
KATA PEMBUKA (duduk)
Pdt : Gereja merayakan kebaktian Kamis Putih untuk mengenang dan memaknai peristiwa malam sebelum Kristus menderita dan wafat. Kristus berkenan merendahkan diri-Nya dengan membasuh kaki para murid-Nya, setelah itu mengadakan Perjamuan Malam Terakhir bersama para murid-Nya. Firman Tuhan mempersaksikan: “Kristus Yesus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp. 2:5b-8).
NYANYIAN UMAT: “Ambillah Roti Ini” (PKJ. 155:1-2)
- “Ambillah roti ini dan makanlah.
Roti ini adalah tubuhKu.”
Tubuh serta darah Tuhan Yesus
diberi lambang kasih yang tak terperi.
“Ambillah anggur ini dan minumlah,
semua kamu minum dari sini;
minuman ini adalah darahKu,
darah perjanjian, untukmu ditumpahkan.”
Tubuh serta darah Tuhan Yesus diberi,
lambang kasih yang tak terperi. - “Ambillah roti ini dan makanlah.
Roti ini adalah tubuhKu.”
Sungguh tak bertara pengorbanan Penebus
agar manusia ditebus.
“Ambillah anggur ini dan minumlah,
semua kamu minum dari sini;
minuman ini adalah darahKu,
darah perjanjian, untukmu ditumpahkan.”
Sungguh tak bertara pengorbanan Penebus,
agar manusia ditebus.
DOA PENGAKUAN DOSA
Pdt : Ya Allah, pada hari Kamis Putih bersama umat-Mu yang telah Kautebus dengan darah Putera Allah, kami datang ke hadirat-Mu. Engkau mengenal dengan sempurna seluruh keberadaan diri kami. Dosa-dosa kami tidak tersembunyi dari hadapan-Mu. Karena itu janganlah Engkau memalingkan wajah-Mu dan meninggalkan diri kami. Namun kasihanilah kami menurut rahmat-Mu yang besar. Ampunilah setiap dosa dan kesalahan yang telah kami perbuat, baik dalam pikiran, perasaan, perkataan, maupun tingkah-laku. Semua dosa kami telah menyakitkan hati-Mu dan hati sesama kami. Sebab melalui kuasa dosa, kata-kata kami menjadi beracun. Perilaku kami menjadi batu sandungan dan menyebarkan permusuhan serta kebencian. Pulihkan dan perbaruilah diri kami dari kuasa dosa yang membelenggu kami. Terangilah hati kami oleh Roh Kudus agar kami selalu memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami telah berdosa. Amin.
NYANYIAN PENGAKUAN DOSA: NKB. 23:1-2
- Di dalam kasih yang teguh t’lah datang Yesus, Tuhanku,
menghapus aib dan dosaku, Dia mengangkatku.
Reff
Dari lembah ‘ku direngkuh dengan tanganNya yang lembut,
gelap lenyap terbitlah t’rang, o syukur, ‘ku diangkatNya
- SuaraNya t’lah ‘ku dengar memanggil aku yang cemar;
meskipun dosaku besar, Dia mengangkatku.
Reff
Dari lembah ‘ku direngkuh dengan tanganNya yang lembut,
gelap lenyap terbitlah t’rang, o syukur, ‘ku diangkatNya
BERITA ANUGERAH (berdiri)
Pdt : Tuhan Yesus berkata: “Yang Kukehendaki ialah belas-kasihan dan bukan persembahan. Karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Dengan demikian Allah di dalam Kristus adalah Tuhan yang berbelas-kasihan dan penuh anugerah. Karena itu bagi setiap Saudara-saudara yang telah mengakui setiap dosa dan kesalahannya dengan hati yang hancur, maka pengampunan Tuhan telah berlaku pada saat ini. Demikianlah berita anugerah dari Tuhan.
U : Syukur kepada Allah
NYANYIAN GLORIA: “Perintah Baru” (PKJ. 275 – 2x) (berdiri)
Perintah baru kuberi padamu,
agar di antara kamu
saling mengasihi
sama seperti Aku mengasihimu,
sehingga orang akan tahu
engkau muridKu,
jikalau saling mengasihi.
Sehingga orang akan tahu
engkau muridKu,
jikalau saling mengasihi.
PEMBERITAAN FIRMAN
DOA PELAYANAN FIRMAN (duduk)
PEMBACAAN ALKITAB
Bacaan Pertama: Keluaran 12:1-14
Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Antar bacaaan: Mazmur 116
Bacaan kedua: 1 Korintus 11:23-26
Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Bacaan dari kitab Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Injil Yohanes 13:1-17, 31-35. Demikianlah Injil Yesus Kristus. “Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.” Haleluya
U : [ menyanyikan ] Hosana, Hosana, Hosana
KHOTBAH:
SAAT HENING
PEMBASUHAN KAKI
(diiringi musik Taize: “Dalam Cinta-Kasih”)
Penutur:
Di saat Yesus mengalami kedukaan,
Ia memilih melayani dan membasuh kaki para murid-Nya.
Walau Ia tahu saat-Nya untuk wafat hampir tiba.
Ruang hati-Nya diliputi oleh cinta-kasih yang tidak terbatas.
Ia tidak membiarkan kuasa dunia memudarkan cinta-kasih-Nya.
Karena itu satu persatu kaki para murid dibasuh dengan usapan cinta.
Yesus mempraktikkan makna melayani daripada dilayani,
Merendahkan diri daripada mencari hormat dan pujian.
Perjamuan Malam Terakhir menjadi santapan yang menyatukan hati,
Membebaskan manusia dari kerakusan dan ketamakan.
Untuk itulah saat ini kita dipanggil saling membasuh dengan usapan cinta.
Allah selalu berkenan dengan kerendahan-hati dan pengampunan.
Marilah kita lakukan dengan cinta yang besar,
Cinta Allah di dalam penebusan Kristus.
PENGAKUAN IMAN (berdiri)
DOA SYAFAAT (duduk)
PELAYANAN PERSEMBAHAN
NAS PERSEMBAHAN
Pnt : “Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan” (1Tawarikh 16:29).
NYANYIAN PERSEMBAHAN: NKB. 134
- T’rima kasih ya Tuhanku,
atas hari pemberianMu.
hari baru limpah rahmat
dan dipenuhi oleh kasihMu
‘Kau curahkan pada umatMu,
‘Kau curahkan pada umatMu - T’rima kasih atas waktu
yang Dikau tawarkan padaku,
agar dalam masa muda
aku belajar tentang kasihMu,
yang besar dan mulia itu,
yang besar dan mulia itu. - ‘Kan ‘ku pakai waktu itu
melakukan tanggung jawabku
dan menolong sesamaku
menurut Firman serta karyaMu,
kar’na itu makna kasihMu,
kar’na itu makna kasihMu.
DOA PERSEMBAHAN (Umat berdiri)
PENGUTUSAN
NYANYIAN PENGUTUSAN: “Makin Serupa Yesus, Tuhanku” (NKB. 138:1-2)
- Makin serupa Yesus, Tuhanku,
inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
makin setia dan rajin bekerja.
Refrein:
Ya Tuhanku, ‘ku b’rikan padaMu
hidup penuh dan hatiku seg’nap.
Hapuskanlah semua dosaku,
jadikanlah ‘ku milikMu tetap.
- Makin serupa Yesus, Tuhanku,
setiap hari ini doaku:
Makin bergiat menjadi muridnya,
makin berani menjadi saksinya.
AMANAT PENGUTUSAN
Pdt : Arahkan hatimu kepada Tuhan
U : Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan.
Pdt : Jadilah saksi Kristus
U : Syukur kepada Allah
Pdt : Terpujilah Tuhan
U : kini dan selamanya.
BERKAT
Pdt : (menyampaikan berkat)
U : (menyanyikan) Hosana 5x, Amin 3x
PROSESI KELUAR
“Makin Serupa Yesus, Tuhanku” (NKB. 138:1-2)
- Makin serupa Yesus, Tuhanku,
ini selalu cita-citaku:
Makin bertambah di dalam kasihku,
makin bersungguh menyangkal diriku.
Refrein:
Ya Tuhanku, ‘ku b’rikan padaMu
hidup penuh dan hatiku seg’nap.
Hapuskanlah semua dosaku,
jadikanlah ‘ku milikMu tetap.
SAAT TEDUH
Yohanes Bambang Mulyono