Latest Article
Liturgi Natal Keluarga untuk Jemaat

Liturgi Natal Keluarga untuk Jemaat

Tema: “Melalui Kristus, Allah Berbela-rasa”

Pilihan waktu: 26/27 Desember 2015

Persiapan:

Ibadah Natal untuk keluarga dihadiri oleh anggota keluarga yang ada. Untuk itu disiapkan Lilin Besar dan Salib di tengah meja.

Saat Hening

Votum (Ayah):

“Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi.”

Salam (Ayah):

“Kasih-karunia Tuhan menyertai setiap kita. Tuhan beserta kita.”

Ibu dan anak-anak: “Tuhan juga beserta kita.”

Kata Pembuka (Ibu)

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk. 2:10-11).

Nyanyian (Semua):

S’lamat, S’lamat Datang (KJ. 123:1,3)

Doa Pengakuan Dosa (Ibu)

“Bapa yang rahmani, kami datang sebagai keluarga yang sudah Kaubentuk. Melalui berkat dan kasih-karunia-Mu, kami sekarang dapat menjadi keluarga Tuhan. Kami hadir di sini sebagai ayah dan suami, ibu dan istri, serta anak-anak (sebut nama anak-anak….). Namun kami sadar, bahwa ternyata kami tidak dapat melaksanakan peran kami sesuai dengan kehendak-Mu. Kami belum dapat berperan sebagai papa dan suami, ibu dan istri, serta sebagai anak-anak. Kami masih cenderung memikirkan kepentingan diri kami sendiri dan kurang memedulikan anak-anak, mama, atau papa. Ampuni kami ya Bapa, karena sikap kami tersebut membuat kasih kami menjadi pudar. Kami menjadi gagal untuk mengerti dan memahami satu dengan yang lain, sehingga damai-sejahtera menjauh dalam kehidupan keluarga kami. Pulihkanlah ya Bapa diri kami dengan anugerah pengampunan-Mu. Mampukanlah melalui kelahiran Kristus, hidup kami dilahirkan dalam kehidupan yang baru. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.

Nyanyian Pengakuan Dosa (bersama):

KJ. 105:1-2 “Ya Anak Kecil”

Doa Pembacaan Alkitab (Anak)

“Bapa sorgawi, kami akan membaca firman-Mu. Terangilah hati kami dengan Roh Kudus-Mu. Jadikanlah hati kami tanah yang subur untuk menerima benih-benih firman-Mu sehingga kehidupan kami dapat menjadi pohon kehidupan yang menghasilkan buah Roh. Dalam nama Tuhan Yesus, sang Firman yang menjadi manusia, kami telah berdoa. Amin.

Pembacaan Alkitab (Anak):

1 Yohanes 4:7-16

Tema: “Melalui Kristus, Allah Berbela-rasa”

Renungan (Ayah)

Suatu pagi terdengar tangis bayi di pintu gerbang suatu panti yatim-piatu. Bayi tersebut berada dalam kardus dengan kondisi yang sangat kurus dan sakit. Dengan penuh kasih-sayang para perawat membersihkan dan mengasuh bayi tersebut. Mereka menunggu dengan harapan ada orang-tua asuh yang mau mengadopsinya. Tetapi bayi tersebut tetap kurus dan sakit-sakitan. Karena wajah bayi tersebut jelek dan kurus, mereka memanggil dengan “ET” (singkatan dari Ekstra Terestrial: mahluk asing). Sebulan kemudian datanglah suami-istri yang merindukan kehadiran seorang anak. Tetapi saat itu bayi tersebut terkena diare sehingga semakin kurus. Tetapi apa yang terjadi dengan respons suami-istri tersebut? Ternyata mereka berdua sangat bahagia dan antusias dengan bayi yang dinamai “ET.” Setelah dua tahun berjalan, suami-istri tersebut membawa bayi “ET” di panti yatim-piatu tersebut ternyata para perawat tidak mengenali “ET.” Sebab kasih-sayang suami-istri tersebut membuat bayi “ET” tumbuh dengan sehat dan cantik. Kasih-sayang yang tulus menghadirkan kehidupan, pertumbuhan, dan keindahan. Demikian pula yang dilakukan Allah yang mengasihi kita. Melalui Kristus, Firman Allah berinkarnasi menjadi manusia agar kehidupan kita dipulihkan dan dosa yang melumpuhkan diperdamaikan.

Firman Tuhan di Surat 1 Yohanes 4:9 menyatakan: “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.” Kasih Allah tidaklah cukup hanya disampaikan dalam bentuk firman dan nubuat, sebab sifat kasih senantiasa berkaitan dengan relasi personal. Relasi personal adalah relasi subjek dengan subjek, pribadi dengan pribadi: “Aku-kamu.” Karena itu Allah menyatakan kasih-Nya dengan kehadiran Yesus Kristus sebagai seorang manusia agar kemanusiaan kita dipulihkan dan diperbarui. Kasih Allah di dalam Kristus tersebut adalah bela-rasa yang lahir dari hati Allah yang merangkul untuk memulihkan dan menebus dosa umat manusia. Bela-rasa Allah itulah yang membuat kita yang semula “buruk” (tidak layak) berubah menjadi para pribadi yang berharga. Bahkan di dalam Kristus, kita diangkat (diadopsi) menjadi “anak-anak Allah.” Injil Yohanes 1:12 menyatakan: “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Jika Allah telah menyatakan kasih atau bela-rasa-Nya yang memulihkan kita, apakah kita juga bersedia berbela-rasa dengan orang-orang di sekitar kita? Kita wujudkan bela-rasa Allah di dalam Kristus secara nyata sehingga kita tidak mudah menghakimi dan merendahkan sesama yang tidak sesuai dengan kriteria atau ukuran diri kita. Amin.

Saat Teduh

Doa Syafaat dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami (Ibu)

  1. Doa untuk pertumbuhan dan pelayanan jemaat GKI Perniagaan
  2. Doa untuk gereja-gereja yang sedang menderita dan tertindas.
  3. Doa untuk sesama yang sedang sakit, menderita, dan tertindas.
  4. Doa untuk anggota keluarga agar diberi hikmat dan kasih serta saling melayani.

Nyanyian Penutup: KJ. 119:1-3 “Hai Dunia, Gembiralah.

Doa Berkat (Ayah)

“Kasih-karunia dan damai-sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa, dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian.” Amin.

Respons: Bapa Trima-kasih

Disiapkan oleh:

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono, M.Th.