Dasar Pemikiran Kepemimpinan yang diberkati Allah berbeda dengan kecenderungan pemimpin yang ingin membesarkan dirinya. Pemimpin yang membesarkan dirinya cenderung menjadikan dirinya sebagai pusat (kultus individu). Sebaliknya kepemimpinan yang namanya dibesarkan Allah adalah pemimpin yang bersandar penuh kepada anugerah Allah. Karena itu melalui peran dan kehidupannya, Allah berkenan hadir untuk menyatakan keselamatan dan penebusan-Nya di tengah-tengah umat. Sebab Allah yang hidup ... Read More »
Biblika
Mengakhiri Tahun dengan Hati yang Paham untuk Menimbang (1Raja-raja 3:5-14; Yohanes 8:12-19)
Dasar Pemikiran Kehidupan di dunia ini merupakan suatu ziarah. Setiap umat senantiasa berangkat dari suatu titik dan bergerak menuju suatu tujuan. Untuk itu setiap umat akan berhenti sejenak di setiap perhentian agar dapat melanjutkan ke perjalanan berikutnya. Di setiap perhentian itu umat akan mengevaluasi dan mencari hikmat dengan berbagai peristiwa perjalanan yang sudah dilaluinya agar dapat memperbaiki di perjalanan berikutnya. ... Read More »
Iman yang Membarui Mata-hati (1 Samuel 15:34-16:13; Mazmur 20; 2 Korintus 5:6-17; Markus 4:26-34)
Dasar Pemikiran Beberapa orang terpaksa menggunakan kacamata agar mampu melihat dengan jelas. Alat kacamata dibutuhkan untuk melihat khususnya bagi orang-orang yang bermasalah dengan penglihatan inderawi pada jarak dekat atau jarak jauh. Secara rohaniah, kita juga membutuhkan iman yang memiliki mata-hati sehingga mampu memandang, menilai, dan menafsirkan realitas kehidupan secara lebih utuh dan berkualitas. Namun sikap iman tidak secara otomatis mampu ... Read More »
Ulasan Wahyu 19:1-10
Pengantar Pada saat umat sedang mengalami aniaya dari para musuh, umat berseru dan berdoa kepada Allah untuk menolong dan menyelamatkan mereka. Umat terpanggil tidak membalas dendam namun menyerahkan kepada keadilan Allah, sebab pembalasan adalah hak Allah (Rm. 12:19). Pada saat yang telah ditentukan, Allah akan menyatakan keadilan-Nya. Ia bertindak menghukum para pelaku kejahatan dan melepaskan umat percaya yang tertindas. Kesaksian ... Read More »
Ulasan 2 Raja-Raja 4:8-37
Pengantar Keramahan yang kita alami dari seseorang dapat menjadi air sejuk di saat kita tidak dipedulikan oleh orang-orang di sekitar. Melalui keramahan, kita mengalami bahwa hidup kita berarti. Karena itu keramahan (hospitalitas) merupakan bagian yang esensial dalam kehidupan umat percaya. Tanpa keramahan mustahil kita dapat mewujudkan tali persaudaraan. Ibrani 13:2 berkata: “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan ... Read More »
Minggu Trinitas (Yesaya 6:1-8; Mazmur 29; Roma 8:12-17; Yohanes 3:1-17)
Dasar Pemikiran Saat ini gereja merayakan Minggu Trinitas yaitu satu minggu sesudah hari raya Pentakosta. Setelah itu gereja akan merayakan Masa Minggu Biasa. Dengan demikian Minggu Trinitas merupakan awal dari Masa Minggu Biasa. Seluruh perayaan pada Masa Minggu Trinitas sampai Minggu Kristus Raja diresapi oleh misteri dan keagungan Allah Trinitas yang menyatakan diri-Nya sebagai Bapa-Anak-Roh Kudus. Karena itu kehidupan umat ... Read More »
Jalan Baru dalam Pertobatan (Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4-14; Yohanes 12:1-8)
Dasar Pemikiran Pembaruan hidup merupakan proses spiritualitas yang tidak boleh berhenti atau selesai. Pertobatan bukan sekadar peristiwa pembaruan yang merespons anugerah keselamatan Allah di masa lampau, namun juga di masa kini. Saat pertobatan berhenti, maka iman kita terputus sehingga tidak mampu menyambut karya Allah di masa kini. Iman seharusnya bergerak secara sinambung dari masa lampau ke masa kini dan menggapai ... Read More »
Saling Mengampuni dalam Kerahiman Allah (Yosua 5:9-12; Mazmur 32; 2 Korintus 5:16-21; Lukas 15:1-3, 11-32)
Dasar Pemikiran Kristus adalah Sang Penyata Allah. Melalui Kristus, umat mengenal kedirian Allah Bapa yang sesungguhnya. Salah satu karakter Allah yang utama adalah Yang Maharahim, yaitu Allah yang kaya dengan pengampunan, kasih-sayang, panjang-sabar, berlimpah kebaikan dan kebenaran. Di dalam diri Yesus, seluruh kepenuhan ke-Allah-an hadir dan berkarya (Kol. 2:9). Sebagai Sang Penyata Allah, Yesus mengajarkan Allah Yang Maharahim melalui perumpamaan ... Read More »
Minggu Prapaskah VI: Palmarum dan Sengsara Tahun B
Minggu Palma: Mazmur 118:1-2, 19-29; Markus 11:1-11. Liturgi Sengsara: Yesaya 50:4-9; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Markus 15:1-15 Dasar Pemikiran Minggu Prapaskah VI memiliki makna ganda, yaitu Minggu Palmarum dan Minggu Sengsara. Dalam pengisahan di Minggu Palmarum, penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan nyanyian “Hosana.” Namun di Minggu Sengsara, umat yang semula menyanjung Yesus berubah menjadi kumpulan orang yang melampiaskan kemarahan dan kebencian, ... Read More »
Minggu Transfigurasi (2 Raja-raja 2:1-12; Mazmur 50:1-6; 2 Korintus 4:3-6; Markus 9:2-9)
Dasar Pemikiran Dalam ibadah Minggu Transfigurasi, umat merayakan peristiwa Yesus menyatakan kemuliaan-Nya. Di hadapan ketiga orang murid-Nya, tubuh Yesus memancarkan kemuliaan ilahi-Nya. Musa dan Elia juga hadir dalam peristiwa transfigurasi Yesus. Keduanya juga berada dalam kemuliaan ilahi. Peristiwa transfigurasi Yesus terjadi sesaat sebelum Ia menderita, disalibkan dan bangkit dari kematian-Nya. Dengan demikian kematian Yesus di atas Gunung Golgota diapit oleh ... Read More »