Latest Article

Air Hidup

Dahaga manusia yang mencekik leher

Menjerit dalam keputusasaan

Melumpuhkan sendi-sendi harapan

Mematahkan semangat berjuang

Meneguhkan kekosongan dan kehampaan

 

Segala cara ditempuh

untuk mengobati dahaga jiwa

Membalut luka-luka batin

Mengikis pikiran-pikiran yang menghakimi

Mematahkan pembenaran diri

 

Namun usaha dan upaya itu sia-sia

walau telah rutin ber-Saat Teduh

Semakin giat berdoa dan melayani

seperti orang yang terdampar di tengah laut,

Kehausan yang mencekik karena minum air laut

 

Umat bertanya kepada Tuhan,

“Apa yang salah ya Allah?”

Bukankah kami telah berbakti,

Menyembah dan memuliakan nama-Mu?

Mempersembahkan dan melayani-Mu?

 

Di tengah-tengah kegelisahan di larut malam,

Engkau bersabda dengan lembut,

“Semua usaha dan upaya itu bukan untuk diri-Ku”

Doa, saat teduh, dan pelayanmu bukan untuk kemuliaan-Ku

Tapi untuk kemuliaan dirimu sendiri

 

Akulah air hidup, sabda Yesus

yang akan menjadi sumber yang mengalir dalam dirimu,

Sejauh engkau memeluk Aku dalam diri sesamamu,

Menggapai tangan-Ku dengan menghibur sesamamu

Menyalibkan pikiran dengan tiada menghakimi saudaramu.

 

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono

Leave a Reply