Latest Article
Panduan untuk Para Lektor

Panduan untuk Para Lektor

Pengertian Lektor

Lektor adalah seorang yang bertugas membacakan isi Alkitab dalam kebaktian sesuai dengan pembacaan Leksionari dan Tahun Liturgi, dengan tujuan agar umat yang mendengarkan pembacaan Alkitab dapat mengalami kehadiran Allah melalui firman-Nya. Karena itu seorang lektor memiliki teladan hidup yang baik, cakap membaca, telah memahami makna firman Tuhan yang akan dibacakan, dan telah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.

Pelengkap Busana

Busana seorang lektor selain mengandung kepantasan dan kesopanan, juga perlu dilengkapi dengan stola yang sesuai dengan Tahun Liturgi, sehingga stola tersebut sesuai dengan stola pendeta, dan kain mimbar. (Catatan: stola untuk para lektor dapat dibuat secara khusus).

Persiapan Lektor

Persiapan teknis:

  1. Langkah pertama adalah membaca secara meditatif isi bacaan yang ditugaskan (Bacaan pertama, Antar Bacaan, dan Bacaan kedua).
  2. Langkah kedua adalah mengucapkan dengan vokal yang jelas.
  3. Langkah ketiga adalah mengulang kembali.

Persiapan rohani: Berdoa, dan merenungkan isi firman Tuhan.

(Anjuran untuk pada hari raya gerejawi: karena bacaan pertama, antar bacaan, dan bacaan kedua dalam leksionari mempunyai hubungan dengan Injil, para lektor membaca bagian Injil yang terkait).

Persiapan Di Atas Mimbar

Para lektor telah maju ke depan mimbar yang telah disediakan sebelum Pendeta menjelang menaikkan doa pemberitaan firman atau epiklese dengan berdiri secara rapi. Karena itu para lektor mengikuti doa pemberitaan firman atau epiklese dengan berdiri di atas mimbar.

Cara Membaca Alkitab

  1. Lektor tidak perlu mengatakan “Bacaan pertama” atau “Bacaan Kedua” meskipun tertulis di teks liturgi karena fungsi tulisan di teks liturgi merupakan teknis penulisan saja, namun bukan merupakan bagian dari Sabda Tuhan.
  2. Lektor tidak perlu membaca bagian judul yang terdapat dalam Alkitab. Karena judul tersebut merupakan alat bantu yang dibuat oleh Lembaga Alkitab Indonesia, dan judul tersebut tidak senantiasa mencerminkan isi atau maksud Alkitab yang sesungguhnya.
  3. Pasal dan ayat dalam bacaan pertama, antar bacaan, dan bacaan kedua dibacakan agar umat juga membuka dan membaca Alkitab.
  4. Alkitab dibacakan dengan suara yang jelas dengan memperhatikan tanda baca, penuh penghayatan, artikulasi yang jelas, dan didasari oleh hati yang mengasihi firman Tuhan.
  5. Untuk bacaan pertama, dan bacaan kedua diakhiri dengan: “Demikianlah sabda Tuhan”. Umat memberi respons: “Syukur kepada Allah”.
  6. Tiap-tiap pergantian dari Bacaan Pertama ke Antar Bacaan, dan dari Antar Bacaan ke Bacaan Kedua terdapat saat hening sekitar 3 detik.

Cara Membaca dan Menyanyikan Antar Bacaan

  1. Mazmur sebagai antar bacaan dibacakan: Lektor membaca bagian kitab Mazmur yang dicetak di bagian tepi, dan umat merespons dengan membaca di bagian tepi dalam. Lektor membaca dengan lancar, mengalir, tidak terlalu lambat, dan patah-patah, serta menjaga artikulasi dengan jelas.
  1. Mazmur sebagai antar bacaan dinyanyikan: Lektor atau pemazmur harus mempersiapkan diri dengan baik: mengenal pola lagu, berlatih menjiwai, sesuai tempo, dan menjaga artikulasi sehingga jelas dimengerti. Untuk itu dalam membaca Mazmur antar bacaan perlu memperhatikan suasana yang terkandung dalam isi kitab Mazmur tersebut, misalnya: gembira, pujian, syukur, gagah, agung/megah, susahm merana, merintih, tenang, dan penuh penyerahan.

Kembali Ke Tempat Duduk

Para lektor setelah selesai membaca bacaan pertama, antar bacaan, dan bacaan kedua dapat kembali ke tempat duduk semula, sehingga mengikuti pembacaan Injil di tempatnya masing-masing (Catatan: kursi para lektor disediakan di depan).

Komposisi Lektor

Sebaiknya lektor yang membacakan bacaan pertama dengan bacaan kedua berbeda. Demikian pula untuk pembaca kitab Mazmur sebagai Antar Bacaan, apalagi bila kitab Mazmur tersebut dinyanyikan. Komposisi lektor terdiri dari penatua yang cakap, dan umat yang telah terlatih.

Evaluasi

Evaluasi perlu dilakukan secara berkala misal setiap pelaksanaan tugas, sehingga memberi input yang berharga untuk pengembangan ke masa depan. Lakukanlah evaluasi dengan bahasa penuh kasih, pengertian, dan dukungan untuk terus berkembang.

Pelatihan dan Pengembangan

Para lektor perlu dilengkapi dengan pembinaan tentang garis besar, struktur, dan penjelasan Alkitab agar mereka memiliki pemahaman teologis. Dengan demikian membantu mereka untuk memahami makna dan isi Alkitab secara utuh (Pelatihan dan pembinaan teologi dapat diberikan setiap tahun).

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono

Leave a Reply