Rekonstruksi Ilahi di Tengah Dekonstruksi dari kuasa Dosa (Pkh. 3:1-11; Why. 21:1-6; Mat. 25:31-46) Bacaan leksionaris pada tanggal 1 Januari 2021 ditempatkan dalam 2 dimensi waktu yang saling terkait yaitu waktu temporal dan waktu keabadian. Pengisahan dimensi “waktu temporal” dinyatakan dalam bacaan Pengkhotbah 3:1-11, sedangkan pengisahan dimensi “waktu keabadian” dinyatakan dalam Matius 25:31-46. Bukankah kita semua mengalami dimensi waktu temporal ... Read More »
Author Archives: Yohanes Bambang Mulyono
Jadilah Teladan (1 Timotius 4:11-16)
Ungkapan “jadilah teladan” secara spesifik ditujukan kepada para orang tua, pendidik, para rohaniawan dan para pemimpin masyarakat. Sebab mereka adalah orang-orang yang dianggap telah belajar dari pengalaman yang lebih panjang, pendidikan yang lebih tinggi dan status sosial yang disandangnya. Setiap budaya menaruh harapan yang kuat bahwa para orang-tua, para pendidik, para rohaniawan dan para pemimpin masyarakat yang sudah seharusnya memperlihatkan ... Read More »
Makna Tujuh Murka Allah (Wahyu 16:1-21)
Di Wahyu 16:1 menyatakan: “Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: “Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.” Cawan (phialas) dalam konteks ini sebagai simbol tempat murka Allah, sehingga ketika ditumpahkan maka hukuman Allah akan terjadi. Kata “tujuh” dalam kitab Wahyu menunjuk pada simbol genap secara horizontal dan ... Read More »
Teologi Rasul Paulus
Sekilas pemikiran Saulus yang kemudian menjadi rasul Kristus dengan nama Rasul Paulus. Silakan mendownload materi dengan link:Download Read More »
Trinitas Perikhoresis
Ajaran Allah yang Trinitaris telah dirumuskan dalam konsili gerejawi di Nicea (325 M) dan Konstantinopel (381 M). Keputusan gerejawi tersebut tercermin dalam Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel, dan Athanasius. Gema dan pengaruh konsili Nicea-Chalcedon tersebut menguat kembali pada permulaan abad XX. Pada permulaan abad XX muncul kembali kebangunan doktrin Trinitas, dan antusiasme penyelidikan teologi khususnya dalam relasi di antara agama-agama (Karkkainen 2013, ... Read More »
Teologi Paul Tillich
Saat ini umat manusia berhadapan dengan realitas dan bayang-bayang kematian (Non-Being). Bagaimana selaku umat percaya merespons realitas “Non-Being” tersebut?Melalui ulasan Paul Tillich dalam bukunya yang berjudul “The Courage To Be” menawarkan spiritualitas kristiani dengan bersandar kepada Allah sebagai “the ground of all being.” Dengan sikap iman tersebut manusia mampu mengatasi secara kreatif situasi “keterasingannya.”Silakan download file tentang Teologi Paul TillichDownload Read More »
Spiritualitas Bersyukur
Keluaran 16:1-24 “Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka: Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan” (Kel. 16:2-3). Makan ... Read More »
Yesus Sang Mesias, Penggenap Para Nabi
(Matius 5:17-19) Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat ... Read More »
Spiritualitas Kesetiaan (Loyalty)
(Berdasarkan Kajian Maleakhi 2:10-16) Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita? Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing. Biarlah TUHAN ... Read More »
Yesus Sang Mesias, Raja segala Raja
“Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” Ke-Mesias-an Yesus selaku Raja pada hakikat-Nya karena Ia memiliki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Allah. Yesus adalah manusia sekaligus Sang Sabda Allah sendiri yang sehakikat dengan Allah. Karena itu ketika Pilatus bertanya, apakah Yesus ... Read More »